Saat aku kelas 1 SMA (hmm ... kira-kira tahun 1998-an deh kalau ga salah), aku punya temen yang minta ampun demennya sama komputer. Ga terhitung tuh udah berapa puluh CPU yang ia rusakin tuk eksperimen program macem-macem. Nah, suatu sore sembari menunggu guru ekskul yang ternyata ga datang-datang, ia iseng mengajakku ke warnet. Aku cuma melongo. Warnet tuh apaan yah? Sejenis kornet atau hairnet ... maklum ... aku masih culun n ga begitu mudeng dengan begituan.
Berhubung penasaran, aku ngikut aja. Yah, itung-itung buat pengalaman. Ternyata setelah sampe ke warnet, aku lagi ngeh kalau itu singkatan warung internet. Tapi, tunggu dulu! Apa itu internet?
Dengan tanda tanya gedhe, aku masuk bersama temanku ke salah satu bilik. "Apaan sih internet?" tanyaku. "Di sini kita bisa tahu berbagai berita, info, n macem-macem deh pokoknya dari seluruh dunia. Hmmm ... kita juga bisa buat e-mail lho. E-mail itu kotak surat elektronik punya kita sendiri. Kamu dah punya?" Begitulah temanku berceramah panjang dan lebar yang hanya membuatku semakin melongo dan bingung.
"Aku belum punya. Gimana caranya?" tanyaku dengan lugu. "Gini." Setelah ia meng-klik salah satu operator e-mail, aku pun diminta untuk mengisi datanya. Wih, ga terbayang deh rasanya. Aku ngisi data itu sambil deg-degan. Gimana kalo nanti dataku dicuri trus disalahgunakan? Trus gimana kalo tiba-tiba ada tagihan menggunung dari luar negeri? Apa e-mail ini berbayar alias seperti langganan? Akhirnya semua itu terjawab oleh temanku. Aku lega karena ada layanan e-mail yang gratis.
Hehehe ... aku pun mulai mengutak-atik setting e-mail itu. Tapi, aku bingung ... siapa yang yang kukirimi surat? Lalu, temanku mengajariku cara membuka website. Alhasil, aku bisa membuka website boyband pujaanku saat itu. Aku ikutan berbagai kuis di dalamnya. Dan tau ga, aku ngerasa sangat dekat dengan mereka! Wow ... memang menakjubkan internet ya.
Mulai saat itu aku keranjingan main ke warnet. Yah, walaupun ga tiap hari, minimal tiap hari minggu aku ke warnet, setelah menyisihkan uang untuk membayar sewa per jamnya. Aku juga belajar sendiri tentang cara chatting dan sebagainya. Sampai pernah suatu hari aku chatting dengan orang Singapura. Mungkin karena kecewa denganku yang sebelumnya dikira cowok, ia pun lama-lama menyebalkan dan aku jadi marah-marah di warnet. Hihihihi ... tapi aku masih kalah bawel. Masalahnya, agak sulit juga ya bawel sambil mikirin apa ya bahasa Inggrisnya?
Yah, sampai kini pun aku selalu tertarik dengan internet, walaupun aku tiap hari menghadapinya. Karena, selalu saja ada hal baru di dalamnya. Aku bisa tahu berbagai hal yang terjadi di segala penjuru dunia melaluinya. Aku ga perlu buka kamus tebel, tinggal klik udah dapet deh kata yang kucari. Setelah itu aku belajar bikin blog (pokoknya yang gratisan ... hihihi). Apalagi sekarang aku juga ikutan Facebook. Wah, pokonya selain menambah wawasan, internet juga menambah luas pergaulanku.
Ga terasa udah 10 tahun aku kenal internet, tapi entah kenapa sampai sekarang aku ga begitu suka chatting. Trauma kali ya ... hehehehe ....