Kira-kira terjemahan kalimat itu: Ke dalam tangan-Mu, Bapa, kuserahkan hidupku. Kenapa aku mengangkat kalimat itu? Tiap kali aku mendengar syair itu, aku merinding. Iya ya, hidupku cuma sepele, bahkan mungkin ga ada segenggam tangan Tuhan. Sangat mungil dan rentan. Wah ... kayak lagu untuk orang meninggal ya? Hehehe ... sebenarnya yang berhak menyerahkan hidup ke tangan Bapa bukan hanya orang yang meninggal. Kita yang masih hidup pun perlu juga. Ga mungkin kan kita berjalan sendirian di dunia ini.
Mungkin kalian yang pernah baca artikel lama di blogku ini bingung. Kok lama-lama tulisanku mellow, serius, dan mungkin terkesan hasil pemikiranku yang bener-bener aku pikirin. Ya ... aku memang sedang memikirkan kembali kehidupanku. Dan dari situ aku mendapati bahwa aku ini sudah seharusnya bersyukur. Sudah banyak berkat yang dilimpahkan padaku. Tetapi terkadang yang keluar bukannya syukur. Aku justru hanya meminta lebih, lebih, dan lebih.
Jika suatu hari nanti aku sudah bisa benar-benar meletakkan dan memasrahkan hidupku supaya diatur oleh Tuhan sendiri, maka aku bisa dengan ringan dan penuh sukacita berseru, "Alleluia ... jubilate Deo!"
Sunday, July 22, 2007
In Manus Tuas Pater Commendo Spiritum Meum
At A New Beginning
Memulai sesuatu dari nol adalah pekerjaan yang sangat sulit dan membutuhkan kerja keras. Terkadang kita lebih memilih untuk mempertahankan apa yang ada dengan alasan, "Males ah mulai dari awal lagi." Atau, ada juga yang berpendapat, "Nanggung nih ... dah telanjur." Yah, masing-masing orang punya cara berpikir sendiri. Aku pun punya pendapatku sendiri.
Ya ... aku setuju kalau memulai sesuatu dari awal itu capek, sulit, dan juga membosankan. Tapi tahukah kalian? Memulai lagi itu sebenarnya juga mengasyikkan dan punya tantangannya sendiri. Kesabaran kita dilatih, kemampuan kita yang sebenarnya juga dibuktikan, kerendahan hati kita juga diuji. Kebesaran hati dan ketekunan itulah kunci dari semuanya. Tantangan tentu tidak selalu menyenangkan. Namanya juga tantangan, jadi pasti susah kita lalui ... bukan tantangan namanya kalau kita bisa dengan mudah melewatinya.
Aku saat ini juga baru menyadari bahwa kenapa aku tidak memulai sesuatu dari awal? Bukan berarti aku harus merombak hidupku besar-besaran. Tetapi aku bisa memulainya dengan hal sepele. Misalnya, aku yang selama ini sering menunda-nunda pekerjaan, bisa mulai untuk membiasakan diri disiplin. Banyak ruginya sih kalau nunda kerjaan. Atau, mulai memaafkan orang yang pernah kita musuhi. Aku mulai semua itu sekarang. Ga mudah sih.
Mulai minggu kemarin aku mulai aktif lagi di salah satu komunitas yang pernah membuatku kecewa. Ya ... walaupun aku tetap menjaga nilai-nilai yang tetep aku pegang. Ini bukan berarti aku benar-benar melebur dengan mereka. Aku tetap punya sesuatu untuk diriku sendiri.
Pada intinya aku mulai belajar untuk memahami orang lain. Aku bisa dengan ringan memulai sesuatu dari awal kalau aku bisa memahami orang lain di sekitarku. Aku pengin menjadi lebih baik dari hari kemarin ... yah walaupun itu cita-citaku dari dulu ... hehehe... Aku juga belajar untuk mencerna sesuatu terlebih dulu sebelum menilainya. Bukan serta merta hanya menghakimi tanpa tahu seluk beluk permasalahan.
Susah sih ... Jujur aja, aku masih sering ga lulus untuk hal satu ini. Sering remidi ... hehehe ... Tapi paling ga aku punya sesuatu yang menurutku baik buatku dan orang lain. Aku pengin suatu hari nanti aku lulus dengan predikat baik ... kalau predikat terbaik untuk Tuhan dunx ... hehehe .... Semenjak aku memutuskan untuk memahami orang lain dan memulai sesuatu yang baru di hidupku ... aku mendapati kalau hidup ini indah dan tanpa beban. Segalanya udah berjalan sesuai track-nya. Aku tinggal ikuti jalan itu ... jalan yang aku tahu akan menuju ke mana.
Sebenarnya aku agak telat juga untuk proses pencarian jati diri nih. Tapi kini aku sadar bahwa jadi diriku sendiri, yang aku yakin punya keunikan tersendiri, maka hidup akan jauh lebih menarik. Ya ... dengan memulai segalanya, aku yakin bahwa aku dapat menjadi seseorang yang lebih baru, lebih fresh, lebih semangat, lebih menyenangkan, lebih dewasa, lebih sabar, lebih jujur, lebih bisa menghargai orang lain. Itu harapanku sih. Aku ga menuntut semuanya ada dalam diriku, tetapi jika ada beberapa aja aku dah seneng banget.
Ya ... aku setuju kalau memulai sesuatu dari awal itu capek, sulit, dan juga membosankan. Tapi tahukah kalian? Memulai lagi itu sebenarnya juga mengasyikkan dan punya tantangannya sendiri. Kesabaran kita dilatih, kemampuan kita yang sebenarnya juga dibuktikan, kerendahan hati kita juga diuji. Kebesaran hati dan ketekunan itulah kunci dari semuanya. Tantangan tentu tidak selalu menyenangkan. Namanya juga tantangan, jadi pasti susah kita lalui ... bukan tantangan namanya kalau kita bisa dengan mudah melewatinya.
Aku saat ini juga baru menyadari bahwa kenapa aku tidak memulai sesuatu dari awal? Bukan berarti aku harus merombak hidupku besar-besaran. Tetapi aku bisa memulainya dengan hal sepele. Misalnya, aku yang selama ini sering menunda-nunda pekerjaan, bisa mulai untuk membiasakan diri disiplin. Banyak ruginya sih kalau nunda kerjaan. Atau, mulai memaafkan orang yang pernah kita musuhi. Aku mulai semua itu sekarang. Ga mudah sih.
Mulai minggu kemarin aku mulai aktif lagi di salah satu komunitas yang pernah membuatku kecewa. Ya ... walaupun aku tetap menjaga nilai-nilai yang tetep aku pegang. Ini bukan berarti aku benar-benar melebur dengan mereka. Aku tetap punya sesuatu untuk diriku sendiri.
Pada intinya aku mulai belajar untuk memahami orang lain. Aku bisa dengan ringan memulai sesuatu dari awal kalau aku bisa memahami orang lain di sekitarku. Aku pengin menjadi lebih baik dari hari kemarin ... yah walaupun itu cita-citaku dari dulu ... hehehe... Aku juga belajar untuk mencerna sesuatu terlebih dulu sebelum menilainya. Bukan serta merta hanya menghakimi tanpa tahu seluk beluk permasalahan.
Susah sih ... Jujur aja, aku masih sering ga lulus untuk hal satu ini. Sering remidi ... hehehe ... Tapi paling ga aku punya sesuatu yang menurutku baik buatku dan orang lain. Aku pengin suatu hari nanti aku lulus dengan predikat baik ... kalau predikat terbaik untuk Tuhan dunx ... hehehe .... Semenjak aku memutuskan untuk memahami orang lain dan memulai sesuatu yang baru di hidupku ... aku mendapati kalau hidup ini indah dan tanpa beban. Segalanya udah berjalan sesuai track-nya. Aku tinggal ikuti jalan itu ... jalan yang aku tahu akan menuju ke mana.
Sebenarnya aku agak telat juga untuk proses pencarian jati diri nih. Tapi kini aku sadar bahwa jadi diriku sendiri, yang aku yakin punya keunikan tersendiri, maka hidup akan jauh lebih menarik. Ya ... dengan memulai segalanya, aku yakin bahwa aku dapat menjadi seseorang yang lebih baru, lebih fresh, lebih semangat, lebih menyenangkan, lebih dewasa, lebih sabar, lebih jujur, lebih bisa menghargai orang lain. Itu harapanku sih. Aku ga menuntut semuanya ada dalam diriku, tetapi jika ada beberapa aja aku dah seneng banget.
Thursday, July 05, 2007
In the Gethsemane
Father, if it is possible let this cup pass me by
Father, if this cannot pass me by without I'm drinking it
Your will be done
Father, if this cannot pass me by without I'm drinking it
Your will be done
Wednesday, July 04, 2007
Ulang Tahun Imamat
Hari ini Romo Tejo (Romo di Paroki Bintaran) genap 8 tahun jadi imam. Awalnya aku diminta untuk datang, dan saat itu aku masih ragu. Pas hari kerja je. Waktu itu aku diminta buat semacam renungan, boleh berbentuk apa aja dalam bahasa Inggris. Aku sempet bingung juga. Aku mau nulis apa ya? Akhirnya aku ada ide untuk menulis prosa pendek yang menggambarkan panggilan seorang imam.
Kata Romo sih, beliau terharu pas baca renungan itu. "Aku nikmati tulisanmu malam2 ditemani lagunya Mocca," gitu katanya. Waktu itu lagu yang dimaksud tuh "Hanya Satu" ost.-nya Untuk Rena. Lagu itu hasil hunting karena penasaran siapa penyanyinya...hehe...Lalu, setelah itu Romo meminta aku baca pengantar dan renungan pengantar. Aku belum ada kepastian bisa ikut atao ga. Sebenernya aku tuh pengin ikut, tapi ada banyak tanggung jawab yang harus aku selesaikan.
Akhirnya, aku ga ikut ke Karanganyar, Surakarta (tempat acara itu berlangsung plus rumah Romo Tejo). Tapi aku sempet titip kartu ucapan untuk Romo (hasil maksain Aat biar dia mau buatin...hehe...). Cuma kartu sederhana sih, ga bisa gantiin kalo seandainya aku sendiri yang datang ke sana. Padahal Romo dah banyak bantu aku...jadi ngrasa ga enak nih....
Proficiat buat Romo Tejo. Tetap setia dalam panggilan ya.....jadilah Romo yang gaul....hehehe....soale temennya buanyak juga lho..dari bayi ampe ortu....
Sekali lagi SELAMAT! Maaf Romo, aku ga bisa ikut bancakannya.....hehehe...
Kata Romo sih, beliau terharu pas baca renungan itu. "Aku nikmati tulisanmu malam2 ditemani lagunya Mocca," gitu katanya. Waktu itu lagu yang dimaksud tuh "Hanya Satu" ost.-nya Untuk Rena. Lagu itu hasil hunting karena penasaran siapa penyanyinya...hehe...Lalu, setelah itu Romo meminta aku baca pengantar dan renungan pengantar. Aku belum ada kepastian bisa ikut atao ga. Sebenernya aku tuh pengin ikut, tapi ada banyak tanggung jawab yang harus aku selesaikan.
Akhirnya, aku ga ikut ke Karanganyar, Surakarta (tempat acara itu berlangsung plus rumah Romo Tejo). Tapi aku sempet titip kartu ucapan untuk Romo (hasil maksain Aat biar dia mau buatin...hehe...). Cuma kartu sederhana sih, ga bisa gantiin kalo seandainya aku sendiri yang datang ke sana. Padahal Romo dah banyak bantu aku...jadi ngrasa ga enak nih....
Proficiat buat Romo Tejo. Tetap setia dalam panggilan ya.....jadilah Romo yang gaul....hehehe....soale temennya buanyak juga lho..dari bayi ampe ortu....
Sekali lagi SELAMAT! Maaf Romo, aku ga bisa ikut bancakannya.....hehehe...
Linguae Latinae
What's that? Hehehe...iya nih aku lagi getol-getolnya pengin belajar bahasa Latin. Kayaknya asyik gitu kalo kita bisa bahasa asing yang ga semua orang tahu. Emang sih aku dulu pernah belajar bahasa Jerman en Prancis, tapi itu dulu zaman aku SMA en kuliah. Itu aja bukannya aku inisiatif pengin belajar sendiri. Tapi aku emang suka belajar bahasa asing, jadi ya aku enjoy aja mempelajari keduanya ... alias belajar dengan ikhlas hati ....
Tapi namanya juga ga ada niat bener2 dari dalam, dua bahasa itu ya sekadar aku kuasai biar dapet nilai yang lumayan. Abis itu ya udah, aku lupa. Disuruh baca atau ngomong, aku dah ga bisa. Paling-paling kata-kata yang populer kayak "ich liebe dich" atau "je t'aime", "merci beaucoup" atau "danke" ... yah seputar itulah...hihihi...
Sejak aku ngenal lagu-lagu devosi Taize, aku jadi penasaran dengan bahasa Latin. Yah, lagi pula ga ada salahnya aku ngerti bahasa Latin, kan ada gunanya kalo pas di gereja ada lagu atau doa berbahasa Latin. At least, aku tau kalo diajak ngobrol pake bahasa Latin ama Romo..hehehe...
Bahasa Latin tuh gampang-gampang susah. Gampang cara bacanya (kayak bahasa Indonesia sih), tapi agak susah di bagian strukturnya. Apa ini gara-gara aku yang ga mudeng-mudeng ya? Soalnya aku baru masuk pelajaran 1...hehehe...
Tapi beneran asyik deh kalau bisa menguasai, paling ga tau beberapa bahasa asing. Kita bisa tahu kalo ternyata bahasa itu ada suatu kemiripan kalo berada pada wilayah yang berdekatan. Misalnya, sistem bahasa Jerman, Prancis, Latin itu ga jauh beda. Mereka punya konjugasi juga.
Kecuali itu kita jadi lebih terbantu jika sewaktu-waktu kita ngadepin tulisan berbahasa asing. At least, ga buta-buta amat. Ya ini pendapatku sebagai orang yang seneng belajar bahasa sih, walaupun ga mendalam en ga bisa diajakin ngomong pake bahasa itu...hehehe.... Mungkin pendapatku beda lagi ama mereka yang berjiwa ilmuwan fisika kali ya? Yah, apa pun itu, lakukanlah dengan segenap hati...asal itu baik buat kita en orang lain. Jangan sampe nyenengin buat kita, tapi nyebelin buat orang lain. Okay?
Tapi namanya juga ga ada niat bener2 dari dalam, dua bahasa itu ya sekadar aku kuasai biar dapet nilai yang lumayan. Abis itu ya udah, aku lupa. Disuruh baca atau ngomong, aku dah ga bisa. Paling-paling kata-kata yang populer kayak "ich liebe dich" atau "je t'aime", "merci beaucoup" atau "danke" ... yah seputar itulah...hihihi...
Sejak aku ngenal lagu-lagu devosi Taize, aku jadi penasaran dengan bahasa Latin. Yah, lagi pula ga ada salahnya aku ngerti bahasa Latin, kan ada gunanya kalo pas di gereja ada lagu atau doa berbahasa Latin. At least, aku tau kalo diajak ngobrol pake bahasa Latin ama Romo..hehehe...
Bahasa Latin tuh gampang-gampang susah. Gampang cara bacanya (kayak bahasa Indonesia sih), tapi agak susah di bagian strukturnya. Apa ini gara-gara aku yang ga mudeng-mudeng ya? Soalnya aku baru masuk pelajaran 1...hehehe...
Tapi beneran asyik deh kalau bisa menguasai, paling ga tau beberapa bahasa asing. Kita bisa tahu kalo ternyata bahasa itu ada suatu kemiripan kalo berada pada wilayah yang berdekatan. Misalnya, sistem bahasa Jerman, Prancis, Latin itu ga jauh beda. Mereka punya konjugasi juga.
Kecuali itu kita jadi lebih terbantu jika sewaktu-waktu kita ngadepin tulisan berbahasa asing. At least, ga buta-buta amat. Ya ini pendapatku sebagai orang yang seneng belajar bahasa sih, walaupun ga mendalam en ga bisa diajakin ngomong pake bahasa itu...hehehe.... Mungkin pendapatku beda lagi ama mereka yang berjiwa ilmuwan fisika kali ya? Yah, apa pun itu, lakukanlah dengan segenap hati...asal itu baik buat kita en orang lain. Jangan sampe nyenengin buat kita, tapi nyebelin buat orang lain. Okay?
Berantem euy!
Kemarin sore pas aku pulang kerja, seperti biasa aku nglewatin jalur sehari-hariku. Aku menyeberang rel kereta stasiun Lempuyangan. Nah, pas dah deket kompleks stariun, ada yang ganjil. Kok jalan jadi macet ya? Ga biasanya daerah sini macet. Ternyata ada orang yang mau berantem di pinggir jalan. Aku sebenernya pengin juga sih ngelihat...itung-itung nonton film kungfu gratis...hehehe...Tapi males ah...ngapain juga bikin jalan makin macet, kan kasihan orang yang mau lewat.
Dan, ternyata malesku itu ga bikin aku rugi. Nyatanya sampe aku dah nyebrang rel, kedua orang itu cuma saling tantang, tapi ga segera berantem..hehe...ga seru lagi! Jangan-jangan kalau ada orang yang melerai and orang ini lebih serem plus garang, kedua orang yang mau berantem tadi jadi mengkerut ya nyalinya...hehehe... Bisa jadi. Lha aku juga cuma liat mereka tantang-tantangan gitu.
Udah lah mas..daripada berantem ngabisin tenaga, belum lagi kalau babak belur, dibawa ke polisi, jadi panjang kan urusannya. Dah gitu pasti deh ujung-ujungnya keluar duit juga. Wah rugi buanyak pokoke! Mending ikut teater aja, ato jadi stuntman. Ya at least, ngabisin tenaga, babak belur, tapi dapet duit...gitu...cerdas kan? Hehehe....
Dan, ternyata malesku itu ga bikin aku rugi. Nyatanya sampe aku dah nyebrang rel, kedua orang itu cuma saling tantang, tapi ga segera berantem..hehe...ga seru lagi! Jangan-jangan kalau ada orang yang melerai and orang ini lebih serem plus garang, kedua orang yang mau berantem tadi jadi mengkerut ya nyalinya...hehehe... Bisa jadi. Lha aku juga cuma liat mereka tantang-tantangan gitu.
Udah lah mas..daripada berantem ngabisin tenaga, belum lagi kalau babak belur, dibawa ke polisi, jadi panjang kan urusannya. Dah gitu pasti deh ujung-ujungnya keluar duit juga. Wah rugi buanyak pokoke! Mending ikut teater aja, ato jadi stuntman. Ya at least, ngabisin tenaga, babak belur, tapi dapet duit...gitu...cerdas kan? Hehehe....
Subscribe to:
Comments (Atom)