Sunday, July 22, 2007

In Manus Tuas Pater Commendo Spiritum Meum

Kira-kira terjemahan kalimat itu: Ke dalam tangan-Mu, Bapa, kuserahkan hidupku. Kenapa aku mengangkat kalimat itu? Tiap kali aku mendengar syair itu, aku merinding. Iya ya, hidupku cuma sepele, bahkan mungkin ga ada segenggam tangan Tuhan. Sangat mungil dan rentan. Wah ... kayak lagu untuk orang meninggal ya? Hehehe ... sebenarnya yang berhak menyerahkan hidup ke tangan Bapa bukan hanya orang yang meninggal. Kita yang masih hidup pun perlu juga. Ga mungkin kan kita berjalan sendirian di dunia ini.

Mungkin kalian yang pernah baca artikel lama di blogku ini bingung. Kok lama-lama tulisanku mellow, serius, dan mungkin terkesan hasil pemikiranku yang bener-bener aku pikirin. Ya ... aku memang sedang memikirkan kembali kehidupanku. Dan dari situ aku mendapati bahwa aku ini sudah seharusnya bersyukur. Sudah banyak berkat yang dilimpahkan padaku. Tetapi terkadang yang keluar bukannya syukur. Aku justru hanya meminta lebih, lebih, dan lebih.

Jika suatu hari nanti aku sudah bisa benar-benar meletakkan dan memasrahkan hidupku supaya diatur oleh Tuhan sendiri, maka aku bisa dengan ringan dan penuh sukacita berseru, "Alleluia ... jubilate Deo!"

No comments: