Friday, September 21, 2007

Anak Jalanan

Suatu malam, aku bepergian melalui salah satu pertigaan di Jogja. Di sana ada kira-kira empat orang anak jalanan. Mereka semuanya adalah anak laki-laki berumur kira-kira 12 tahun. Waktu itu aku cuek aja. Aku ga pernah memerhatikan mereka selama ini. Tapi tiba-tiba malam itu aku menjadi memerhatikan mereka. Aku berhenti di sisi luar sebelah kiri (di samping lajur ke kiri jalan terus), jadi aku bisa melihat mereka dengan jelas. Ada seorang anak yang dimintai uang (baca: dipalak). Anak itu mengaku hanya memiliki uang 500 rupiah. Tapi, ya namanya juga anak jalanan, mereka tetap saja memaksa. Sampai akhirnya anak itu dikeroyok, ga sampai babak belur sih, tapi paling ga sampai anak itu merengek-rengek minta ampun. Akhirnya uang yang hanya 500 rupiah tadi beralih ke tangan anak-anak yang memalak tadi. Kasihan.

Dulu, aku sempat benci dengan yang namanya anak jalanan. Pasalnya, suatu sore aku pulang dari memberi les privat. Waktu itu aku masih kuliah en nyari tambahan uang saku dengan jadi tutor bahasa Inggris privat anak SD-SMA. Di suatu perempatan, ada seorang anak kecil yang mungkin baru saja melepas masa balita-nya. Ia mengelap bagian depan motorku. Aku sudah menolak dia, "Udah dik, ga usah dilap." Tapi anak itu tetap ngelap motorku. Waktu itu lampu di lajurku nyaris menyala hijau dan dompetku ada di ranselku. Aku ga ngantongi uang sepeser pun di celana, jaket, atau baju. Akhirnya aku pun ga ngasih anak itu uang. Tiba-tiba anak itu mengata-ngataiku dan menendang-nendang motorku. Aku tentu aja jengkel, tapi juga takut soalnya ada beberapa temannya yang juga mengelap kendaraan yang terjebak lampu merah. Aku takut kalau akhirnya aku malah dikeroyok mereka, walaupun mereka lebih muda dan lebih kecil dariku, tetap aja mereka lebih garang. Sejak saat itu aku paling benci dengan mereka. Aku selalu cuek dan sok ga memerhatikan kalau ada mereka di jalanan.

Tapi malam itu aku berubah pikiran. Ternyata ga semua anak jalanan seperti itu. Siangnya aku juga sempat membaca salah satu artikel di Kompas yang membahas fenomena anak jalanan. Aku ngeri membayangkan kehidupan mereka. Penyebab orang-orang menjadi penghuni jalanan itu bermacam-macam. Ada yang karena benar-benar masalah ekonomi, ada yang karena ga tahan dengan kehidupan di rumah yang ga harmonis, ada yang sekedar ikut-ikutan, dan masih banyak sebab lain. Dan, memang selama ini pemerintah juga sudah menyediakan rumah singgah bagi mereka, tapi apa rumah singgah itu bisa menjadi benar-benar "rumah" buat mereka?

Aku yang duduk di atas motor itu hanya bisa merasa kasihan dan sekaligus merasa takut. Aku ingin berbuat sesuatu buat mereka, tapi aku takut. Yah, mungkin belum ada kesiapan mental yang aku punya, atau itu hanya sebatas rasa simpati yang tiba-tiba datang dan pergi? Aku tidak tahu.

FREN OR FOE?

Pernah denger kan judul artikelku di atas? Aku emang lagi kecewa banget ama operator selular CDMA yang satu ini. Awalnya sih kayaknya jadi bener-bener sahabat, tapi ternyata setelah itu berkhianat. Sekarang coba aja pikir. Banyak orang mulai pake Fren karena tarif satu jamnya yang murah. Mereka yang punya relasi di luar kota lebih milih pake Fren untuk urusan kantor, pribadi, atau keluarga. Yah ... waktu itu tarifnya kan flat (ga ada pembedaan tarif lokal dan nonlokal).

Tapi akhir-akhir ini kebusukannya mulai tercium deh. Bermula dari kenaikan tarif yang ditambah 10% tanpa pemberitahuan. Aku ulangi ya ... TANPA PEMBERITAHUAN. Tarif yang bertambah 10% itu aja udah membuat para pelanggan merasa keberatan ... eeehh ... ini ditambah lagi ada tarif baru yang mencekik. Untuk lokal Rp38/menit, nonlokal Rp550/menit. Ya sama aja dunx kayak tarif GSM. Jadi mending pake GSM, sinyal lebih jernih en ga pake acara terputus di tengah jalan.

Ni dia satu lagi kebusukan Fren. Kita ga nyaman banget saat telepon. Sering putus di tengah jalan tanpa sebab. Ya ... itu biar pengguna membayar tarif awal yang lumayan tinggi kali ya? Ga nyaman banget deh. Apalagi Costumer Service Agent-nya ga nyenengin. Uh ... temenku pernah hubungi mereka untuk komplain masalah telepon yang berkali-kali terputus padahal baru beberapa menit and itu juga ga di jam-jam sibuk. Pas dia menghubungi CS, ternyata dia diminta nunggu lamaaaaaa banget ... abis itu hubungan telepon malah diputus! CS gaya mana tuh? Mereka ga ada inisiatif untuk menghubungi balik, padahal kan kita pasti diminta nyebutin nomor Fren kita ato nomor lain yang bisa dihubungi!

Ini mungkin warning awal buat Fren. Siap-siap aja kehilangan banyak pelanggan! Banyak temenku yang dah mulai ngelirik operator lain ... belajar dunx sama operator lain yang dah lebih pengalaman menggaet pelanggan (operator+pelanggan ngerasa nyaman dan ga ada yang ngerasa dirugikan!). Jangan lupa kalo sekarang buanyak buanget pesaing baru di dunia CDMA! Ganti dunx slogan yang dipake! Kayaknya That's what friends are for dah ga berlaku lagi tuh! That's what you call FOE!

Roman

You're the one I've always thought of. I don't know how, but I feel sheltered in your love.
You're where I belong. When you're with me and if I close my eyes, there are times I swear I feel like I can fly, for a moment in time, somewhere between the Heavens and Earth. I'm frozen in time ... when you say you love me.

That's the time when the world goes still, and for a moment, there's no one else alive.

Kenangan yang Hidup Lagi?

Apa maksudnya ya? Yang aku maksud di sini adalah semua macam sense yang membuat kita bernostalgia. Apa yang sering buat kalian kebayang-bayang sesuatu yang dah lewat? Kalau aku paling sering tuh aroma, musik/lagu, cuaca.

Kenapa aroma? Setiap moment itu meninggal aroma tersendiri. Misalnya, tiap kali aku mencium aroma parfum tertentu, aku bisa aja teringat pada orang/kenalan/temen yang dulu juga pernah memakai parfum dengan aroma yang sama. Ada sensasi tersendiri pas aku mencium aroma itu lagi. Seperti menonton film kuno, aku kembali mengingat beberapa kejadian dengannya.

Terus musik/lagu? Setiap orang pasti punya lagu kenangan. Entah kenangan akan sesuatu yang buruk, sedih, gembira, atau pas kita jatuh cinta pasti ada lagu yang bisa bikin kita tambah berbunga-bunga. Nah, aku agak kuat untuk masalah ini. Aku bisa ingat lagu itu berjudul apa, siapa penyanyinya, terus pas zaman apa aku denger lagu itu. Misalnya, tahu-tahu aku dengar lagu My Heart Will Go On, aku bisa langsung menebak lagu itu hits karena pernah jadi soundtrack Titanic, terus direlease pas aku kelas 3 SMP. Kenapa aku bisa ingat? Karena aku punya hobi ngumpulin teks lagu. Enggak hanya ngumpulin, aku mencatat teks itu satu per satu di buku khusus kumpulan teks lagu yang kubuat sendiri. Walaupun aku sekarang ga lagi seheboh dulu dalam berburu teks, tapi aku masih sering penasaran kalau dengar lagu bagus. Bawaannya pengin ikut nyanyi sambil pegang teksnya....hihihi....

Dan cuaca? Ya, coba aja pas hujan deres, kita ga ada kerjaan alias nganggur di rumah sambil liatin rintik hujan di deket jendela. Wah, pasti deh pikiran kita langsung melayang ke mana-mana. Biasanya suasana hatiku langsung jadi mellow tuh. Inget yang sedih-sedih. Hiks....

Nah, kalau kalian apa dunx? Pasti ada sesuatu yang bisa menghidupkan kembali kenangan masa lalu itu. Kalau mau, kalian bisa share. Silakan ....

MESIN KETIK VS KOMPUTER

Aku awalnya enggak terlalu memerhatikan kesenanganku yang satu ini. Sejak SD aku suka mendengarkan dan melihat ayahku menuliskan sesuatu dengan mesin ketiknya. Mungkin saat itu aku masih kelas 3 SD. Yah ... walaupun saat itu ayahku hanya memakai mesin ketik kuno yang pitanya dah mulai enggak jelas. Setiap siang, saat ayahku di kantor, aku mencuri-curi waktu untuk membongkar mesin ketiknya dan menuliskan sesuatu. Aku kesulitan membuka tutupnya yang lumayan kenceng kalau dah terkancing. Tapi aku ga bakal minta bantuan siapa pun. Aku takut kalau ketahuan pakai mesin ketik ayahku. Tulisan pertamaku dengan mesin ketik saat itu adalah surat yang pada akhirnya aku kirimkan pada tanteku. Aku menggunakan kertas buram yang ada di meja ayahku. Biasanya ayahku meletakkan kertas itu di samping mesin ketiknya supaya lebih mudah mencari kertas.

Hihihi....lucu juga mungkin ya pas tanteku nerima surat dariku dalam bentuk ketikan yang ... yah ... enggak bisa dikatakan rapi. Saat aku bertemu dengan tanteku, ia berkata, "Wah, siapa nih yang ngetikin suratnya? Pasti Bapak ya?" Saat itu aku enggak terima. "Aku dong yang ngetik," seruku sambil mengacungkan jari-jariku yang kubungkus tensoplast karena melepuh. Dari situlah aku mengenal bagaimana cara menuliskan sesuatu dan menuangkannya dalam bentuk ketikan.

Beberapa tahun kemudian, ayahku membelikan komputer yang saat itu sudah lumayan. Casing CPU-nya masih besar banget ... Pakai program DOS pula ... tapi paling enggak aku semakin asyik ketik sana, ketik sini. Seiring berjalannya waktu, aku semakin akrab dengan benda bernama komputer ini. Ya ... sebagai pengganti mesin ketik yang pernah membuat jari-jariku melepuh karena gagal memencet tuts dengan benar ... tuts komputer kan lebih sensitif, jadi aku enggak usah mengeluarkan segenap tenaga untuk memencetnya.

Aku dulu juga sering membayangkan ... ih keren deh kayaknya kalau kerja di depan komputer ... serasa bergaya banget ... hehe ... yah namanya juga khayalan anak-anak. Aku enggak nyadar kalau aku sampai sekarang terkena efek komputer ... mataku menjadi minus dan semakin tambah banyak aja minusnya. Sampai-sampai ayahku berkata, "Makanya monitornya dikasih filter biar radiasinya ga langsung kena mata." Tapi dasar aku tukang ngeyel ... tetep aja monitor komputerku telanjang tanpa busana.

Aku enggak bisa bayangin kalau ternayata sekarang aku bekerja memakai komputer. Wah ... kayaknya ada satu cita-citaku yang tercapai nih .... huehehe .... Aku setiap hari di depan komputer yang ada di kantorku. Dulu, aku terkadang membersihkannya dengan hati-hati ... ya mau gimana lagi? Itu satu-satunya senjataku untuk cari duit. Kalau rusak kan aku juga yang rugi. Tapi jujur aja akhir-akhir ini aku sering malas membersihkannya ... debu semakin menebal nih ... bisa bikin bersin-bersin. Paling banyak debu di bagian atas monitor dan CPU. Aku bisa aja nulis sesuatu di atasnya ... saking tebelnya debu yang nempel. Semoga Mbak Susan yang berada di depanku enggak jadi pilek dan bersin-bersin, karena selama ini dia identik dengan bersin "wicuh"-nya ... mahadahsyat pokoknya ... hehe ....

Aku pernah punya pengalaman yang mungkin juga pernah dialami temen satu kantorku. Aku kehilangan hasil editan selama seharian penuh! Padahal hari itu aku lagi semangat-semangatnya kerja. Udah ada berpuluh-puluh halaman yang berhasil aku edit. Tapi alamaaaaak ... ternyata pas aku simpan tiba-tiba hang ... dan terereng! Hilang semua! Perasaan aku juga tiap kali pencet tombol save lho! Wah serasa pingin nangis sampai gulung-gulung ... tapi malu ma temen-temen ... huihihihi ....

Yah ... akhirnya dengan sedikit kesabaran ... komputer itu dibenahi temenku. "Mas, help me! Editanku ilang ..." kataku dengan wajah memelas. Setelah temenku pencet sana pencet sini, komputerku sembuh. Dan aku memulai editanku dari awal lagi. Sepertinya membosankan tetapi lama-lama asyik juga ... kan jadi gampang ... aku tinggal mengingat-ingat apa yang dah aku benahi tadi ... curang ya ... biarin!

Uih ... dari situ aku ngerasa kok aku kayak ga semangat tanpa ada komputer yang nemenin aku kerja ya? Mungkin aku jadi kecanduan ... I'm addicted ... jadi males nulis tangan ... dah ketik aja. Tapi emang aku ngerasa komputer itu memudahkanku untuk melakukan sesuatu. Yah ... ga ada salahnya kalau addicted by something good and useful for me ... hehehe ... mulai nih jurus jaya endhaku muncul.

Thursday, August 30, 2007

Malaikatkah kita?

Kita seperti malaikat yang hanya memiliki satu sayap: Kita hanya bisa terbang jika berpelukan satu sama lain.

Untuk seseorang yang mengisi hati dan hari-hariku. Aku sayang kamu ....

Aku Dilamar!

Eits! Tunggu dulu ... ini bukan aku beneran yang dilamar. Aku hanya ingin cerita tentang salah seorang sahabatku yang sekarang sedang mengalami sesuatu yang ga enak. Aku chatting dengan dia beberapa hari lalu. Dia cerita kalau udah dilamar pacarnya. Tapi kalimat selanjutnya bikin aku shock, sedih, down, nyampur semua. Dia cerita kalau dia malah bubaran ama pacarnya.

Aku ga tega nanyain alasan mereka bubar. Yang ia butuhkan sekarang bukan mengungkit masalah itu lagi, tapi dia butuh semangat dan penghiburan. Mungkin aku bisa membuatnya menceritakan semuanya kalau hatinya dah tertata lagi.

Saat itu aku jadi terdiam. Bagaimana kalau itu terjadi padaku? Wah ... ga bisa bayangin. Gara-gara itu aku agak takut juga. Tapi bukan berarti aku ga percaya sama pacarku lho. Bukan itu maksudku. Yah, siapa yang tahu kalau semua itu bakal menimpa kita kan?

Heroes

Akhir-akhir ini ada serial TV baru yang katanya menduduki ranking satu di dunia. Judulnya Heroes. Serial ini menceritakan beberapa orang yang memiliki kemampuan melebihi orang biasa. Ada yang bisa terbang, membaca pikiran, sembuh dalam waktu sekejap, menyerap kekuatan orang lain, menghilang, memutar balikkan waktu, de el el.

Ada satu tokoh yang aku sukai. Dia adalah Hiro Nakamura yang berasal dari Jepang. Kekuatannya adalah bisa menguasai waktu. Bisa kembali ke masa lalu, maju ke masa depan, ataupun menghentikan waktu. Seandainya aku bisa seperti Hiro, aku ga bakal lagi kewalahan ngerjain tugas, pelayanan, ataupun waktu pribadiku untuk orang terdekat maupun keluarga. Tinggal hentikan aja waktunya, selesaikan tugas, abis itu bisa santai-santai main sama keluarga.

Enak ya kayaknya. Tapi di kisah ini, kekuatan Hiro sebenarnya terbatas dan tak seampuh itu. Di suatu seri, ia berusaha meyelamatkan seorang gadis yang punya kemampuan mengingat segala hal dalam sekejap. Gadis ini mati di tangan Sylar yang notabene adalah penjahat di serial ini yang ingin menguasai seluruh kekuatan yang ada dengan cara mengambil otak orang yang bersangkutan. Ngeri? Tentu aja ngeri. Tapi itu cuma cerita, moga aja ga kejadian beneran.

Hiro berusaha kembali ke masa lalu untuk meyelamatkan gadis itu. Tapi apa daya, gadis itu tetap saja mati. Bukan karena dibunuh Sylar, tapi karena ia mengidap penyakit dan umurnya tinggal sebentar. Di seri ini Hiro berkata, "Ada kekuatan lain yang lebih besar, dan itu di luar kendaliku." Kekuatan apa itu? Sylar-kah? Ternyata bukan. Itu adalah kekuatan ilahi yang mengendalikan kehidupan ini. Usia manusia memang hanya Tuhan yang tahu. Orang sehebat Hiro pun tidak akan bisa mengalahkan kehendak Tuhan.

Nah, kemudian aku berpikir, Apa aku masih ingin memiliki kemampuan yang lebih dari orang lain supaya aku bisa melakukan segalanya sesukaku? Ternyata aku jadi ragu. Sehebat apa pun diriku, tidak akan pernah bisa mengalahkan kehendak Allah. Aku kan ciptaan-Nya, masa aku bakal ngalahin orang yang telah membentukku? Aku hanya patung mainan dari tanah liat bagi-Nya. Kalau aku macam-macam, bisa saja Tuhan tinggal ngremukin aku dengan sangat mudah.

Ya, ternyata kekuatan terbesar masih dipegang Tuhan. Aku tidak ingin lagi punya cita-cita mustahil yang hanya akan membuatku besar kepala dan menentang-Nya. Aku sudah diberi karunia yang bisa kumanfaatkan untuk melayani-Nya. Itu semua udah cukup. Itulah kekuatan terbesar yang Dia percayakan padaku melalui kasih-Nya.

Kura-kura

Suatu hari Minggu aku pergi ke pasar hewan di kotaku, namanya Pasar Ngasem. Aku melihat berbagai macam ikan hias. Enak kali ya jadi ikan. Ga pernah mikirin masalah hidup, seneng-seneng terus, mainan air terus, sangat simple. Zodiakku emang Pisces, tapi aku belum bisa setenang ikan-ikan itu dalam menjalani hidup. Aku masih sering panik, putus asa, de el el. Tapi kalau urusan ikut arus, ya kayak ikan yang hanya bisa ikut arus, aku kadang juga asal ikut arus. Aku belum bisa seberani ikan salmon yang dengan gagah berani melawan arus, walaupun itu justru membuat mereka mudah ditangkap karena mereka berloncatan keluar air.

Kecuali asyik melihat ikan, aku juga tertarik melihat kura-kura. Ya, aku emang melihara seekor kura-kura Brazilia kecil di rumah. Beberapa kura-kura yang kulihat sama persis kayak yang di rumah, tapi aku jadi kaget pas melihat ukuran kura-kura itu setelah dewasa. Belum gedhe banget sih, tapi aku jadi mikir untuk lanjut ngurusi kura-kuraku. Tampangnya kelihatan sangar dengan otot yang keliatan kekar. Mereka memakan ikan mentah. Wah jangan-jangan aku bisa rebutan makan bandeng ama kura-kuraku ni...hehehe...

Berani ga ya aku tetep ngurusi kura-kura sebesar dan sesangar itu? Jadi pertanyaan besar yang ga penting-penting amat sih buatku. Tapi gimana ya kalau kura-kuraku nantinya sebesar itu? Jadi atut ni....

MOSES

Kemarin aku iseng meminjam VCD temenku yang judulnya Moses. Aku membayangkan bahwa isinya adalah film perjalanan Musa. Memang benar. Tetapi kali ini dipandang dari sudut ilimiah. Video itu buatan BBC. Aku terkesan dengan cara penyampaiannya yang sering membuat penontonnya ikutan berpikir, penasaran, kecewa, lega, dan berbagai hal yang membuat mereka semakin ingin tahu. Tapi aku kecewa saat berbagai pertanyaan di kepala mulai muncul, tetapi ternyata tidak dibahas tuntas di video itu.

Ada beberapa teori yang menduga-duga berapa kira-kira jumlah rombongan yang mengikuti Musa saat itu. Lalu ada teori tentang kelahiran Musa itu sendiri. Tak ketinggalan teori untuk tulah-tulah dan membelahnya lautan. Aku baru tahu kalau ternyata ada revisi di Alkitab. Selama ini kita tahu bahwa rombongan Musa menyeberangi Laut Merah. Ternyata mereka sebenarnya menyeberangi Laut Teberau atau Reed Sea, bukannya Red Sea yang kita kenal selama ini. Ada spekulasi bahwa saat itu ada mega tsunami yang membuat air laut sempat menyusut, dan menyerang bumi dengan dahsyat 2 jam kemudian. Wah ... ga bisa bayangin mega tsunami tuh kaya apa. Gempa kemarin aja dah bikin aku stres ... apalagi orang-orang di Aceh sana.

Ada sisi bagusnya sih nonton video kayak gitu. Tapi asal kita jangan mentah-mentah nerima teori ilmiah lalu meninggalkan iman kita. Iman itulah salah satu yang ga bisa dijelaskan BBC. Jika sudah menyangkut iman, semuanya balik pada masing-masing pribadi.

Umur Panjang

Pernah ga temen-temen berkhayal tentang kehidupan? Aku sewaktu kecil pernah berpikir kalo umurku tuh ga bakal panjang. Yah, ga tau kenapa aku sampe pada pemikiran itu. Aku dulu waktu kecil sering sakit (kayaknya sekarang juga masih deh..heheh....), dan mungkin dari situ aku punya kesimpulan bahwa orang yang sering sakit tuh umurnya berkurang.

Konyol? Mungkin saja. Tapi aku sempet kayak nyesel, kenapa ya aku sakit-sakitan, aku ga bakal punya umur panjang, en aku ga bakal ngalami punya keluarga sendiri de el el... Wah aku sendiri saja kadang heran kalo inget hasil pemikiranku itu...hehehe.... Tapi dasar aku bawaannya cuek en yang penting aku bisa ketawa seneng....masalah itu langsung bisa aku lupain. Yah ... nikmati aja hidup....

Tapi kadang pikiran itu masih muncul juga, dan kadang juga bikin aku putus asa. Jadi mellow...kayak marshmellow...hehehe...tapi sekarang aku tau kalo pikiran itu malah buat aku semangat. Aku jadi pasrah aja ama Dia yang dah ngasih aku napas hidup. Ya emang suatu hari nanti aku ketemu Dia...so, apa yang perlu ditakuti? Bukan berarti aku ga takut mati. Aku tetap takut, karena aku terlalu banyak dosa nih. Aku bingung gimana ya aku harus mempertanggungjawabkan? Aku belum nyusun laporan pertanggungjawabannya nih......


Nada te turbe, nada te espante
Quien a Dios tiene, nada le falta
Nada te turbe, nada te espante
Solo Dios basta

Sunday, July 22, 2007

In Manus Tuas Pater Commendo Spiritum Meum

Kira-kira terjemahan kalimat itu: Ke dalam tangan-Mu, Bapa, kuserahkan hidupku. Kenapa aku mengangkat kalimat itu? Tiap kali aku mendengar syair itu, aku merinding. Iya ya, hidupku cuma sepele, bahkan mungkin ga ada segenggam tangan Tuhan. Sangat mungil dan rentan. Wah ... kayak lagu untuk orang meninggal ya? Hehehe ... sebenarnya yang berhak menyerahkan hidup ke tangan Bapa bukan hanya orang yang meninggal. Kita yang masih hidup pun perlu juga. Ga mungkin kan kita berjalan sendirian di dunia ini.

Mungkin kalian yang pernah baca artikel lama di blogku ini bingung. Kok lama-lama tulisanku mellow, serius, dan mungkin terkesan hasil pemikiranku yang bener-bener aku pikirin. Ya ... aku memang sedang memikirkan kembali kehidupanku. Dan dari situ aku mendapati bahwa aku ini sudah seharusnya bersyukur. Sudah banyak berkat yang dilimpahkan padaku. Tetapi terkadang yang keluar bukannya syukur. Aku justru hanya meminta lebih, lebih, dan lebih.

Jika suatu hari nanti aku sudah bisa benar-benar meletakkan dan memasrahkan hidupku supaya diatur oleh Tuhan sendiri, maka aku bisa dengan ringan dan penuh sukacita berseru, "Alleluia ... jubilate Deo!"

At A New Beginning

Memulai sesuatu dari nol adalah pekerjaan yang sangat sulit dan membutuhkan kerja keras. Terkadang kita lebih memilih untuk mempertahankan apa yang ada dengan alasan, "Males ah mulai dari awal lagi." Atau, ada juga yang berpendapat, "Nanggung nih ... dah telanjur." Yah, masing-masing orang punya cara berpikir sendiri. Aku pun punya pendapatku sendiri.

Ya ... aku setuju kalau memulai sesuatu dari awal itu capek, sulit, dan juga membosankan. Tapi tahukah kalian? Memulai lagi itu sebenarnya juga mengasyikkan dan punya tantangannya sendiri. Kesabaran kita dilatih, kemampuan kita yang sebenarnya juga dibuktikan, kerendahan hati kita juga diuji. Kebesaran hati dan ketekunan itulah kunci dari semuanya. Tantangan tentu tidak selalu menyenangkan. Namanya juga tantangan, jadi pasti susah kita lalui ... bukan tantangan namanya kalau kita bisa dengan mudah melewatinya.

Aku saat ini juga baru menyadari bahwa kenapa aku tidak memulai sesuatu dari awal? Bukan berarti aku harus merombak hidupku besar-besaran. Tetapi aku bisa memulainya dengan hal sepele. Misalnya, aku yang selama ini sering menunda-nunda pekerjaan, bisa mulai untuk membiasakan diri disiplin. Banyak ruginya sih kalau nunda kerjaan. Atau, mulai memaafkan orang yang pernah kita musuhi. Aku mulai semua itu sekarang. Ga mudah sih.

Mulai minggu kemarin aku mulai aktif lagi di salah satu komunitas yang pernah membuatku kecewa. Ya ... walaupun aku tetap menjaga nilai-nilai yang tetep aku pegang. Ini bukan berarti aku benar-benar melebur dengan mereka. Aku tetap punya sesuatu untuk diriku sendiri.

Pada intinya aku mulai belajar untuk memahami orang lain. Aku bisa dengan ringan memulai sesuatu dari awal kalau aku bisa memahami orang lain di sekitarku. Aku pengin menjadi lebih baik dari hari kemarin ... yah walaupun itu cita-citaku dari dulu ... hehehe... Aku juga belajar untuk mencerna sesuatu terlebih dulu sebelum menilainya. Bukan serta merta hanya menghakimi tanpa tahu seluk beluk permasalahan.

Susah sih ... Jujur aja, aku masih sering ga lulus untuk hal satu ini. Sering remidi ... hehehe ... Tapi paling ga aku punya sesuatu yang menurutku baik buatku dan orang lain. Aku pengin suatu hari nanti aku lulus dengan predikat baik ... kalau predikat terbaik untuk Tuhan dunx ... hehehe .... Semenjak aku memutuskan untuk memahami orang lain dan memulai sesuatu yang baru di hidupku ... aku mendapati kalau hidup ini indah dan tanpa beban. Segalanya udah berjalan sesuai track-nya. Aku tinggal ikuti jalan itu ... jalan yang aku tahu akan menuju ke mana.

Sebenarnya aku agak telat juga untuk proses pencarian jati diri nih. Tapi kini aku sadar bahwa jadi diriku sendiri, yang aku yakin punya keunikan tersendiri, maka hidup akan jauh lebih menarik. Ya ... dengan memulai segalanya, aku yakin bahwa aku dapat menjadi seseorang yang lebih baru, lebih fresh, lebih semangat, lebih menyenangkan, lebih dewasa, lebih sabar, lebih jujur, lebih bisa menghargai orang lain. Itu harapanku sih. Aku ga menuntut semuanya ada dalam diriku, tetapi jika ada beberapa aja aku dah seneng banget.

Thursday, July 05, 2007

In the Gethsemane

Father, if it is possible let this cup pass me by
Father, if this cannot pass me by without I'm drinking it
Your will be done

Wednesday, July 04, 2007

Ulang Tahun Imamat

Hari ini Romo Tejo (Romo di Paroki Bintaran) genap 8 tahun jadi imam. Awalnya aku diminta untuk datang, dan saat itu aku masih ragu. Pas hari kerja je. Waktu itu aku diminta buat semacam renungan, boleh berbentuk apa aja dalam bahasa Inggris. Aku sempet bingung juga. Aku mau nulis apa ya? Akhirnya aku ada ide untuk menulis prosa pendek yang menggambarkan panggilan seorang imam.

Kata Romo sih, beliau terharu pas baca renungan itu. "Aku nikmati tulisanmu malam2 ditemani lagunya Mocca," gitu katanya. Waktu itu lagu yang dimaksud tuh "Hanya Satu" ost.-nya Untuk Rena. Lagu itu hasil hunting karena penasaran siapa penyanyinya...hehe...Lalu, setelah itu Romo meminta aku baca pengantar dan renungan pengantar. Aku belum ada kepastian bisa ikut atao ga. Sebenernya aku tuh pengin ikut, tapi ada banyak tanggung jawab yang harus aku selesaikan.

Akhirnya, aku ga ikut ke Karanganyar, Surakarta (tempat acara itu berlangsung plus rumah Romo Tejo). Tapi aku sempet titip kartu ucapan untuk Romo (hasil maksain Aat biar dia mau buatin...hehe...). Cuma kartu sederhana sih, ga bisa gantiin kalo seandainya aku sendiri yang datang ke sana. Padahal Romo dah banyak bantu aku...jadi ngrasa ga enak nih....

Proficiat buat Romo Tejo. Tetap setia dalam panggilan ya.....jadilah Romo yang gaul....hehehe....soale temennya buanyak juga lho..dari bayi ampe ortu....

Sekali lagi SELAMAT! Maaf Romo, aku ga bisa ikut bancakannya.....hehehe...

Linguae Latinae

What's that? Hehehe...iya nih aku lagi getol-getolnya pengin belajar bahasa Latin. Kayaknya asyik gitu kalo kita bisa bahasa asing yang ga semua orang tahu. Emang sih aku dulu pernah belajar bahasa Jerman en Prancis, tapi itu dulu zaman aku SMA en kuliah. Itu aja bukannya aku inisiatif pengin belajar sendiri. Tapi aku emang suka belajar bahasa asing, jadi ya aku enjoy aja mempelajari keduanya ... alias belajar dengan ikhlas hati ....

Tapi namanya juga ga ada niat bener2 dari dalam, dua bahasa itu ya sekadar aku kuasai biar dapet nilai yang lumayan. Abis itu ya udah, aku lupa. Disuruh baca atau ngomong, aku dah ga bisa. Paling-paling kata-kata yang populer kayak "ich liebe dich" atau "je t'aime", "merci beaucoup" atau "danke" ... yah seputar itulah...hihihi...

Sejak aku ngenal lagu-lagu devosi Taize, aku jadi penasaran dengan bahasa Latin. Yah, lagi pula ga ada salahnya aku ngerti bahasa Latin, kan ada gunanya kalo pas di gereja ada lagu atau doa berbahasa Latin. At least, aku tau kalo diajak ngobrol pake bahasa Latin ama Romo..hehehe...

Bahasa Latin tuh gampang-gampang susah. Gampang cara bacanya (kayak bahasa Indonesia sih), tapi agak susah di bagian strukturnya. Apa ini gara-gara aku yang ga mudeng-mudeng ya? Soalnya aku baru masuk pelajaran 1...hehehe...

Tapi beneran asyik deh kalau bisa menguasai, paling ga tau beberapa bahasa asing. Kita bisa tahu kalo ternyata bahasa itu ada suatu kemiripan kalo berada pada wilayah yang berdekatan. Misalnya, sistem bahasa Jerman, Prancis, Latin itu ga jauh beda. Mereka punya konjugasi juga.

Kecuali itu kita jadi lebih terbantu jika sewaktu-waktu kita ngadepin tulisan berbahasa asing. At least, ga buta-buta amat. Ya ini pendapatku sebagai orang yang seneng belajar bahasa sih, walaupun ga mendalam en ga bisa diajakin ngomong pake bahasa itu...hehehe.... Mungkin pendapatku beda lagi ama mereka yang berjiwa ilmuwan fisika kali ya? Yah, apa pun itu, lakukanlah dengan segenap hati...asal itu baik buat kita en orang lain. Jangan sampe nyenengin buat kita, tapi nyebelin buat orang lain. Okay?

Berantem euy!

Kemarin sore pas aku pulang kerja, seperti biasa aku nglewatin jalur sehari-hariku. Aku menyeberang rel kereta stasiun Lempuyangan. Nah, pas dah deket kompleks stariun, ada yang ganjil. Kok jalan jadi macet ya? Ga biasanya daerah sini macet. Ternyata ada orang yang mau berantem di pinggir jalan. Aku sebenernya pengin juga sih ngelihat...itung-itung nonton film kungfu gratis...hehehe...Tapi males ah...ngapain juga bikin jalan makin macet, kan kasihan orang yang mau lewat.

Dan, ternyata malesku itu ga bikin aku rugi. Nyatanya sampe aku dah nyebrang rel, kedua orang itu cuma saling tantang, tapi ga segera berantem..hehe...ga seru lagi! Jangan-jangan kalau ada orang yang melerai and orang ini lebih serem plus garang, kedua orang yang mau berantem tadi jadi mengkerut ya nyalinya...hehehe... Bisa jadi. Lha aku juga cuma liat mereka tantang-tantangan gitu.

Udah lah mas..daripada berantem ngabisin tenaga, belum lagi kalau babak belur, dibawa ke polisi, jadi panjang kan urusannya. Dah gitu pasti deh ujung-ujungnya keluar duit juga. Wah rugi buanyak pokoke! Mending ikut teater aja, ato jadi stuntman. Ya at least, ngabisin tenaga, babak belur, tapi dapet duit...gitu...cerdas kan? Hehehe....

Monday, June 04, 2007

God Almighty

Suatu pagi,pas aku liburan di hari Sabtu, aku ga sengaja nonton acara talkshownya Oprah Winfrey. Di situ aku cuma kebagian 3 cerita akhir sebelum acaranya kelar. Ya...aku telat sih nontonnya...hiks. Cerita pertama yang aku tonton tuh seorang cowok negro yang kehilangan penghlihatan pas dia masih kecil. Dulunya dia ga terlahir buta sih, cuma gara2 suatu kecelakaan, aku lupa karena apa, dia jadi buta. Memang secara fisik dia buta, tapi kalo kita ga perhatiin bener2, dia ga terlihat kayak orang buta. Nah lo, bingung kan? Dia tetep bisa jalan2 tanpa nubruk2, terus bisa belanja tanpa salah ambil barang, terus katanya dia juga masih suka main video games. Rahasianya? Bukan...dia ga pake tongkat kayak tukang pijet tunanetra...dia juga ga pake kacamata item...dia cuma pake jurusnya si kelelawar. Maksudnya? Tiap dia bergerak, dia ngeluarin bunyi decakan dari mulutnya. Trus, pantulan suaranya itulah yang dia tangkep. Dari situ dia tahu apa yang ada di depannya, walaupun dia ga ngelihat. Hebat ya? Itu juga karena didikan ibunya. Di hari pertama dia buta, ibunya ga memanjakannya. Ibunya membebaskannya bermain di luar, asal hati2, jangan sampai ketabrak mobil. Wah..pasti susah ya di awalnya. Tapi dia akhirnya nemuin cara jitu itu. Pasti kupingnya peka banget ya...Aku harus rajin2 bersihin kuping nih biar ga kalah tajem...hihihi...

Abis tayangan itu, muncullah iklan...tererereng....

Tyus, muncul liputan selanjutnya. Kali ini seorang wanita keturunan negro juga yang tangan kirinya ilang gara2 kecelakaan. Ia bertekad untuk punya tangan palsu. Akhirnya pas ada sebuah penelitian, dia daftarin jadi "tikus percobaan". Dia harus ngejalanin operasi mengerikan yang berhubungan dengan syarafnya yang ada di lengan kiri. Hiiii...bayangin aja aku dah ngeri...Akhirnya dia punya lengan bionik yang cara geraknya kayak tangan beneran. Dia tinggak memberi perintah lewat otak, and tangan itu bisa gerak. Huebat! Tapi menurutku, kali ini yang hebat tuh ahli medisnya. Kalo si penderita sih, kayaknya dia ga bisa nerima keadaannya...hiks.

Abis itu ada cerita ngeri lagi dari seorang cewek, kali ini kulit putih. Dia tomboy banget. Saking tomboynya, dia masuk militer. Pas ada perang ngelawan Irak, dia juga dikirim. Ibunya dah khawatir ga ketulungan tuh. Tapi tiap kali dia kirim surat, foto yang dia kirimin selalu tersenyum, tyus ceritanya di surat juga sangat bersemangat. Dia ga mau ibunya khawatir. Tapi nasib sial ga bisa ditebak. Pas truk militernya berkonvoi (waktu itu dia ada di bak belakang bersama 8 tentara lainnya, dan 1 orang sipil) ada bom di pinggir jalan. Pas mereka lewat, ada seseorang yang meledakkannya. Duaaarrr!!! Hasilnya, ada beberapa serpihan bom yang nancep di otaknya. Keadaannya kritis banget. Dia langsung dibawa ke Baghdad biar ditangani dokter militer di sana. Sang dokter berusaha ngeluarin serpihan di otak itu. Dia mengiris tengkorak si prajurit cewek tadi. Trus biar pendarahannya ga banyak banget, dia dibikin koma ama si dokter. Tulang tengkorak tadi disimpan di perut biar syarafnya tetep hidup. Setelah itu si cewek dibawa ke Jerman. Si dokter ga mau nyerah, padahal banyak orang udah angkat tangan untuk kasus ini. Pas di Jerman, si dokter wanti2 ama dokter di sana supaya bener2 jaga si cewek ini karena dokter itu yakin kalo cewek ini bakal bisa selamat. Akhirnya si cewek ini harus berada di ruamh sakit selama 1 tahun. Dia ga bisa baca, ngomong, jalan, de el el. Tapi dia ga putus asa. Akhirnya setelah tengkoraknya disambung lagi, dia jadi cewek cantik lagi. Dia belum pernah ketemu dokter yang nolongin dia. Dia cuma pernah berhubungan lewat e-mail sekali. Tapi pas itu Oprah bikin kejutan. Dokternya ternyata ada di situ, di antara penonton. Gileee...mengharukan banget...aku ampe berkaca-kaca deh. Si cewek nyebut sang dokter itu sebagai pahlawan. Kenapa? Karena pas dokter lain dah angkat tangan, dokter ini tetep ngotot kalo si cewek itu bakal selamat. Itu karena si cewek itu istimewa, dia masih bisa bertahan dari kejadian sengeri itu.

Oh...God Almighty....

Sumbangan Receh

Bentar lagi aku and temen2 bakalan bokek sampe kayak tokek. Bulan ini ada dua temen yang nikah, bulan depan ada dua temen juga yang nikah. Tapi dasar kita tuh anak2 yang jail, aku and temen2 kantor berencana ngasih temenku yang mau nikah bulan depan suatu kenang2an yang ga bakal dia lupain.

Apa itu? Aku and temen2 akan ngasih dia uang sumbangan masing2 25rb rupiah. Lho? Apa istimewanya? Eits...tunggu dulu. Kita ngasihnya dalam bentuk uang receh dalam tabungan. Recehnya pecahan 100 rupiah. Kebayang kan betapa berat celengan itu. Itung aja: masing2 ngasih 25 rb, padahal ada 8 orang di ruanganku. Pecahannya 100 rupiah. Kalau 25rb brarti 25.000 : 100 = 250 koin/orang. Nah itu masih dikalikan 8, jadi 250 x 8 = 2.000. Wow...bakal ada 2.000 koin uang 100 rupiah di celengan itu! Keren!

Temenku dah beli celengan bentuk tabung biasa yang bergambar kartun. Pokoke imoet bgt. Aku ga bisa bayangin gimana repotnya pasangan pengantin muda itu gunain uang recehnya...hehhee..bakal lama abisnya. Tapi, jangan2 malah dipake untuk kerokan...ah whatever-lah..yang penting tetep berguna...hihihi...

Nah doain ya kami2 juga rajin nabung recehnya...biar rencana ini luancar...Harus doain lho! Awas kalo ga! Hehehe...Piss deh aku cuma becanda. Ya moga2 temenku and calon istrinya dapat mempersiapkan pernikahannya dengan lancar sampe nanti pas hari H sampe setelah mereka menikah...AAAAAAAmmmmmmiiiiiiiiinnnnnnnnnn.....

Mimpi Teroris

Suatu malam aku tuh mimpi aneh bin syereeemmm!!! Ga tau deh sebelumnya aku mikirin apa, tapi kayaknya itu akumulasi dari beberapa kejadian yang sempet menawan pikiranku deh. Ga tau ah, kok jadi sok tau gini ya?

Ceritanya gini...
Aku and keluarga berencana ngadain misa di rumah (kalo ini mungkin gara2 aku terlalu konsen nyiapin misa beneran di rumah untuk ultah perkawinan mami-papi ya?). Tapi rumahku berubah setting jadi kayak rumahnya Bajuri dan Oneng (nah lo...kalo ini gara2 apa coba? Aku dah ga pernah nonton Bajaj Bajuri!). Kami menyiapkan tiker untuk duduk. Aku saat itu minta tolong ama 2 romo ke rumah (gilee...misa di rumah pake 2 romo!), romonya tuh Romo Tejo and Romo Willem. Tapi akhirnya yang mimpin misa Romo Willem. Pas di tengah2 misa, ada heboh2 di luar. Ternyata ada teroris nyerang rumahku! Alamaaaakk...kalo ini gara2 aku mikirin apa coba? Mereka ternyata berusaha membubarkan setiap orang kristiani yang ngadain doa bersama. Weleh...weleh...si Komo lewat deh.

Aku and orang2 ostomastis lari tunggang langgang...sampe tunggang menunggang juga...hehehe... Kayaknya kita dah lari jauuuuuuuuhhh banget...eeeeeeehhh..ternyata cuma lari ke belakang rumah. Sumur yang ada di belakang rumah berubah wujud jadi gua! Halah..mimpiku jadi kayak film mission impossible deh..alias serba ga mungkin! Terus, kita semua sembunyi di gua itu (kalo ini mungkin aku kepikiran kisah Daud yang sembunyi di gua Adulham..gara2 baca Facing Your Giant tiap hari di kantor). Aku waktu itu ngelihat bapak2 teroris pake kerudung ala Yasser Arafat tapi mukanya juga ditutupi, jadi misterius banget.

Ga tau sampe kapan mimpiku berakhir trus endingnya kayak apa, soalnya aku cuma inget potongan itu. Tapi mimpi itu bener2 aneh...bisa2nya aku mimpi teroris...ga romantis amat! Ya dunia mimpi emang masih misterius...kita ga tau sebenarnya mimpi itu apa and gunanya apa. Tapi yang jelas, jangan sampe gunain mimpi sebagai alat untuk menduakan Tuhan, trus pake acara klenik and friends. Hiiii...kecuali syereemm...klenik kayaknya juga salah satu bentuk berhala dehh...Atut nih atu.....!!!!

Rasa Puas

Terkadang pas aku terlalu banyak kerjaan and kegiatan, aku pengin banget punya waktu luang buat istirahat. Kenapa? Yah, aku ngrasa kok aku ngejalani hidup tuh cepet banget and aku ngrasa belum sempet tidur dengan pulas...hehe.. Aku ngrasa keburu-buru terus. Kayak main kejar2an aja, ga ada habisnya. Trus dapet apa? Yang jelas capek deh...kedua aku juga dapet kepuasan tersendiri kalo yang aku kerjain itu sukses.

Kalo ga sukses, gimana donx? Yaaa...itu aku mungkin jadi stress...huehehe... Tapi aku tau semua itu ada waktunya. Ada waktunya untuk sibuk, ada waktunya untuk santai. Ada waktunya untuk sukses, ada waktunya untuk gagal. Ada waktunya untuk ngejar segala hal, ada waktunya untuk nglepasin segalanya. Semua di dunia itu ada waktunya...hehe...aku jadi sok bijak ya? Tapi emang itu betul. Kita jadi ga terlallu down saat gagal, karena apa? Tul! Semua ada waktunya. Suatu saat kita pasti akan di atas. Tapi, kalo kita pas di atas, jangan sok2an. Suatu saat nanti kita juga akan di bawah.

Ya, balik lagi ke mimpiku untuk dapat istirahat. Kantorku ternyata mengabulkannya! Untuk semua karyawan sih. Tanggal 1 Juni kan libur hari raya Waisak, and tanggal 2 Juni itu hari Sabtu. Daripada jadi hari kejepit Nasional, kantorku diliburin. Horee!!! Kami jadinya libur tiga hari. Hari pertama libur aku tetep aja ketik2 macem2, termasuk tulisan ini. Ternyata bener2 libur itu ada ga enaknya juga. Badan jadi lemes. Lho? Gimana sih? Katanya pengin libur? Dasar! Emang manusia itu ga punya rasa puas!

Wednesday, May 30, 2007

Belajar dari Anak Kecil

Suatu malam, aku dapet undangan untuk membantu kor untuk mengiringi misa arwah (1 tahun meninggalnya ibu temenku) di tempat temanku. Sebelumnya aku belum tau rumah temanku itu. Adikku kebetulan juga membantu kordi bagian bas. Kami berangkat berlima. Dua temanku yang tau jalan, berada di depan. Kami memasuki jalan Wonosari. Aku pikir Cuma deket, ternyata setelah melewati pojokan ring road selatan, kami masih terus ke timur…hiks…jauh ya? He he padahal aku ngomong ke adikku kalo rumahnya deket kok….ternyata udah jauh, ramai, berdebu lagi jalannya…hua hua….

Pas temenku nyeberang terus masuk gang, aku pikir rumahnya dah deket….eh…lagi2 aku ketipu. Kali ini melewati jalan kampung yang sangat offroad deh pokoknya. Motor langsung penuh debu…kasar lagi jalannya…ga salah deh kalo waktu itu aku pake slayer…tapi percuma juga dinx….

Setelah melewati jalan offroad yang lumayan jauh, tim kembali ke jalan yang alus (hehe kayak jejak petualang nih..ya emang ini perjalanan yang bersifat adventure…huahahahah) tapi masuk perumahan. Nah di situ temenku bingung. Jalannya kok mirip semua ya? Dah gitu di daerah situ ada juga yang lagi punya acara…waduh! Tiba2 ada beberapa anak kecil yang sedang main sepedaan (wah dah malem dik, jangan main terus ntar masuk angin…ayo belajar aja…hehehe). Mereka menawarkan untuk mengantar kami, “Ayo ikuti kami, Mbak!” Wah kami kaget banget. Kami sama sekali ga minta tolong ama mereka, eh…malah mereka yang nawarin. Kami waktu itu juga ga nanya arah juga lo!

Wah salut deh buat adik2 yang manis…tapi ngomong2 kita masih bisa apa ga ya kayak mereka? Mereka melihat kami bingung langsung menawarkan bantuan, kita gimana? Kita malah terkadang meminta imbalan ketika kita menolong orang. Kita juga kadang pura2 ga tau pas ada orang yang membutuhkan bantuan kita. Bisa ga kita mencontoh anak2 kecil yang aku jumpai malam itu? Itu jadi pe-er buat kita semua.

Monday, April 09, 2007

Mana Tanggung Jawabmu?

Sebenernya dah sejak lama aku paling risih and sensi kalo ada orang yang tidak memahami tanggung jawabnya. Kenapa sih orang tuh ingin enaknya aja? Melakukan sesuatu tapi ga mau nanggung risikonya.

Ya, aku pernah kecewa dengan beberapa orang karena kasus tanggung jawab ini. Suatu kali aku ikut organisasi yang menuntut semua orang harus memiliki tanggung jawab. Saat akan mengadakan suatu acara dan kita membentuk kepanitiaan, ada seseorang yang mau ditunjuk sebagai seksi acara. Wah, aku dah ngerasa lega...paling ga bukan aku..masalahnya jadi seksi acara tuh mumetnya minta ampyun!!! Tapi waktu rapat selanjutnya, nih orang bilang kalo pas hari H besok, dia ga bisa datang soalnya pergi ke luar kota. Lho???? Maksudnya apa nih? Seksi acara itu justru tugas utamanya pas hari H. Katanya dia mau bantu nyiapin segalanya tapi pas hari H dia ga ikut....Ya sama aja lah. Apalagi ni orang koordinator seksi itu. Gila bener! Gimana sih cara berpikir dia? Aku ga ngerti ni!

Ya itu baru salah satu. Ada kasus kecil lain lagi. Kali ini kasusnya ada di lingkunganku. Karena ada suatu acara, aku minta salah satu temenku yang jabatannya bendahara di situ untuk fotokopi beberapa lembar teks lagu. Aku tau kalo hari itu tanggal merah, tapi aku juga yakin kok kalo ada fotokopian yang buka. Dengan pedenya dia dateng ke rumah nyuruh aku yang fotokopi, soalnya dia dah nyari sampai ke ujung dunia, tapi ga ada fotokopian buka. Oh yeah?????
Aku yang waktu itu juga mau pergi mikir, Oke...kita buktiin kalo ada fotokopian yang buka. Tau ga apa yang aku temuin? Semua fotokopian buka! Akhirnya dengan kejamnya kau menyimpulkan kalo sebenernya dia ga pergi nyari fotokopian, tapi justru cuma nyuruh aku. Padahal waktu itu aku juga punya tugas lai sebagai koordinator.

Apa semua orang sekarang sudah kehilangan hati nurani, sense, tanggung jawab, perasaan, tepa selira de el el yang sejenis itu? Apa sekarang semua orang lebih seneng memanfaatkan orang lain yang mungkin saja itu adalah temen, sahabat, ato bahkan keluarga sendiri?

Aku prihatin banget. Ayo dunx, kalo dah menerima satu tanggung jawab ato lebih, jalankan dan selesaikan apa yang jadi tugas kalian ... dengan baik. Walaupun ga ada orang yang memuji, karena mungkin yang kalian lakukan itu hal kecil, jangan khawatir. Upahmu besar di surga. Percaya deh!

Bravo!

Kalo kemaren aku kecewa ama orang yang ga punya tanggung jawab, sekarang aku lagi kagum ama seseorang. Seseorang yang selama ini belum mau aktif dalam organisasi dan orang yang dulu aku cap sebagai orang yang ga mau aktif. Ga tau kenapa ni cewek sekarang jadi partnerku. Sebut aja namanya Echa.

Mulanya aku cuma minta tolong dia nemenin aku ngurusi Sekolah Minggu di gereja. Ya..sekadar nemenin. Waktu pertemuan kedua, aku telat datang. Temenku yang lain bilang kalo Echa dah dari tadi nungguin aku. Wah..terharu aku. Ternyata tanpa aku pun, dia datang on time. Sejak itu aku berubah pikiran. Sekarang saatnya aku ngajak dia untuk ga sekadar nemenin, tapi juga aktif. Kayaknya aku berhasil. Yah..memang sih ga langsung berubah gitu aja, pasti ada proses.

Sekarang dia tau apa tanggung jawabnya. Setiap ada tugas yang dia terima, dia pasti akan berusaha memenuhi tugas itu dengan baik. Kalo dia ngerasa ga sanggup, dia pasti ngomong kalo ga sanggup. Emang sih orangnya tegas. Tapi bukan itu masalahnya. Yang aku garis bawahi tuh sikapnya yang bertanggung jawab. Bravo buat Echa! Keep your spirit ya!

Friday, March 23, 2007

Pelajaran Hidup

Dah dua hari ini hujan ga brenti2. Uhhh...mana kegiatan bejibun lagi! Ostomastis aku harus ke mana2 pake jubah Superman alias jas hujan. Kayaknya ujan belum pengin brenti juga mpe hari ini.

Tadi pagi hujan deres banget. Aku jadi males rasanya buat bangun. Sampai jam 6 aku belum bangun juga. Kelopak mataku rasanya bueratnya berton-ton. Enaknya selimutan, tidur, trus ga kerja nih! Yah aku sempet mikir kaya gitu. Tapi, kalo aku ga kerja, bisa berantakan semua dunx kerjaanku nantinya. Akhirnya aku bangun, padahal mata masih merem2...hehe...

Pas berangkat kerja, hujan belum reda juga. Uiiihhh....beneran deh, seandainya hari ini hari minggu, aku ga bakal bangun mpe siang! Apalagi persiapan yang bikin ribet bikin aku jadi kehilangan semangat 45-ku. Harus ngebungkus sepatu-lah, nyiapin sendal-lah, nyiapin jas hujan-lah, nyiapin lap untuk ngelap kaki-lah, ini-lah, itu-lah...bla...bla...bla.... Walhasil, aku mepet banget sampe kantor. Padahal aku harus mimpin PD hari ini, mana aku belum persiapan lagi. Kacau..kacau... Sampai aku buat tulisan ini, hujan belum juga brenti. Emang si cuma rintik2, tapi kan tetep aja namanya ujan a.k.a air jatuh dari langit. Pokoknya bikin males aja rasanya, cuman pengin tiduuuurrr!!!!

Tapi kadang ujan juga bikin kita serasa mengalami momen yang romantis. Kalo pas ujan aku sering inget dulu pas jaman SD pake payung pulang sekolah, ato SMP yang berjashujanria sambil ngayuh sepeda, ato suasana dingin, sejuk yang bikin aku inget pas ujan2an ama temen2. Wah kalo dah gitu aku bawaannya mellow abis. Enaknya masa kecilku. Kadang kita emang menyadari keindahan suatu momen setelah kita jauh dengan momen itu. Kadang respons kita bisa jadi nyesel, mellow, seneng, bangga, malu, de el el. Aku bukannya sok pinter nih, itu semua dari apa yang kurasakan aja.

Bukankah kita pintar melalui pelajaran kehidupan kita masing2?

Apakah Kalian Percaya Penampakan?

Salah satu keluarga di lingkunganku mendapat kehormatan untuk mengalami ato melihat penampakan. Wah ... jangan salah sangka dulu. Ini bukan penampakan yang melibatkan Harry Pancha. Ini adalah penampakan foto Yesus yang katanya menangis darah. Pesan yang disampaikan emang bagus, yaitu kita diajak untuk bertobat. Mungkin aja dulunya emang bener2 Tuhan yang hadir, tapi lama2 aku jadi mikir juga.

Kenapa setelah beberapa waktu, penampakan itu tetep ada? Apa Tuhan sebegitu khawatir terhadap kita, ato itu semua kerjaan jin? Masalahnya beberapa orang yang berkunjung ke sana mengaku pernah dirasuki bunda Maria. Bunda kok nakal ya? Apa Dia ga sanggup muncul dengan sosok Pribadinya sendiri? Kenapa aku ngomong gitu? Dari beberapa kisah yang aku dengar tentang penampakan, rata2 mereka melihat langsung Yesus ato bunda Maria. Ga pernah ada cerita bunda Maria ato Yesus merasuki seseorang. Bukankah yang kerjaannya merasuki itu setan? Aku juga pernah denger cerita dari temen kalo ada seseorang yang dirasuki salah seorang santa. Trus pas diperhatikan, ternyata matanya menyala merah. Akhirnya, "santa" itu ditanyai. Eh...tau ga, ternyata tiba2 aja tuh "santa" berubah menjadi bertaring. Hiiii...santa apaan tuh?

Aku juga jadi heran. Biasanya orang yang mendapatkan penampakan seperti itu menjadi orang yang bener2 saleh dan perhatian ama sekelilingnya. Kenapa keluarga ini ga ya? Mereka justru menjadi tertutup. Ga pernah ikut misa, ibadat sabda, ato kegiatan apa pun di lingkungan. Kalo mereka ingin setiap orang bertobat, kenapa harus mereka yang berdosa justru yang harus mendatangi keluarga itu? Menurutku seorang maling ga bakal mau datang dan sadar dengan diberi undangan untuk ikut berdoa di situ. Akan lebih efektif kalo kita yang mendatangi mereka. Kalo upaya pertama gagal, masih ada kesempatan lain kali sampai orang itu bertobat. Bukankah Yesus rela capek2 jalan kaki trus ndeketin orang2 supaya mereka bertobat?

Aku bukannya ga percaya ato mau menjelek-jelekkan keluarga ini, cuma aku pengin mengajak kalian waspada terhadap adanya nabi2 palsu seperti yang telah diperingatkan dalam kitab Wahyu. Aku menyerahkan keputusan itu pada kalian, silakan memilih. Setan ato Tuhan? Aku ga mau ngomong terlalu banyak, soalnya aku ga ingin nanti kalian memberi aku cap nabi palsu....hehehe....

Surgery (2)

Topik kali ini masih tentang surgery. Temen2 satu ruanganku ternyata pada hobi surgery. Lho? Mbak Lena, sang graphic designer, baru aja operasi kista di lutut, trus Mbak Kris kemarin baru aja operasi kista juga di rahim. Kalo si Aat emang dia harusnya menjalani operasi lagi untuk nglepasin platina di sikunya (dia pernah kecelakaan parah).

Kemarin aku juga barusan ke dokter. Trus kayaknya aku bentar lagi juga mau operasi ni. Operasi kecil kok. Moga aja bukan penyakit yang mengerikan. Ga tau ni kok penerbitan jadi panen operasi, kayak ada musimnya aja.

Ya, sebaik-baiknya kita jaga kesehatan, tetap Tuhan yang menentukan ya. Lah, kalo penyakitnya kaya gitu kan kita juga ga tau penyebab pastinya apa. Pagi tadi, aku mimpin PD di penerbitan. Temanya tentang kepasrahan. Kayaknya kalo masalah ini emang kita cuma bisa pasrah aja ama Yang Bikin Hidup. Kita ga mungkin kan menentang Dia, trus nolak penyakit. Yesus aja ga bisa kok nolak keinginan Tuhan, apalagi kita yang notabene bukan siapa-siapa di dunia ini. Yah, menjalani hidup tuh enaknya kayak satu judul lagu lawas ni: Que Sera, Sera (Whatever Will Be, Will Be)...alias apa pun yang terjadi, terjadilah.

Sunday, March 18, 2007

Surgery!!!!!

Pas aku denger ada salah seorang temenku yang mau operasi, aku jadi teringat kisahku tiga tahun lalu. Dari kecil aku memiliki kelainan di kepala belakang. Ada daging tumbuh di permukaan kulit kepala yang bau. Cacat itu sebenernya ga terlalu menggangguku sih, cuma aku jadi sering malu karena ada kelainan itu. Setelah 20 tahun aku membawanya ke mana2, akhirnya aku memutuskan untuk mengoperasinya. Itu juga karena bulikku melihat kalo daging itu lama2 kok keliatan menjijikkan trus daripada semakin parah mending periksa.

Waktu periksa pertama kali, aku diberi tahu kalo daging itu bisa saja diangkat. Bisa pake operasi laser ato operasi pengangkatan seakar2nya. Pas periksa kedua, dokter menyarankan untuk dioperasi aja seakar2nya, biar tuntas dan ga tumbuh lagi. Wah ngeri lo, masalahnya daging itu harus diiris trus dikelupas sampai tulang tengkoraknya keliatan, baru luka yang terbuka itu disatukan dengan jahitan. Uiiihhh...aku banyangin aja dah lemes banget. Jujur aja aku takut waktu itu. Gimana ga takut? Posisinya di kepala, Jack! Kalo aku tiba2 hilang ingatan ato jadi gila gimana coba? Hehe..ekstrem banget pokoknya khayalanku.

Pas nunggu operasi dimulai, rambutku mulai digunduli sebagian (pokoknya model potongan rambut yang ga keren bagnet deh! Hehehe...). Aku ga tenang banget, bolak-balik ke kamar mandi, tangan jadi dingin and berkeringat. Pas aku dipanggil masuk ruang operasi, aku cuma bisa pasrah. Minta ampun sakitnya pas disuntik bius. Jangan bayangin kalo bius total ya, aku cuma dibius lokal (cuma disuntik bagian kepala aja). Selama operasi aku tahu apa aja yang didiskusikan para dokter (waktu itu ada banyak dokter yang mengoperasi aku). Aku bisa ngrasain darah yang mengalir di kepalaku. Aku bisa mendengar suara kulitku terkelupas dari tulang tengkorak. Ngeri? Ga kok...ya iya jelas dunx! Tangan+kakiku dinginnya minta ampun, kaya es pokoknya. Waktu itu aku bener2 ketakutan. AKu cuma bisa pasrah+berdoa. Aku berdoa minta kekuatan trus aku takut banget kan, jadi aku bilang ama Tuhan kalo aku takut. Aku minta Dia memegang tanganku biar aku ga takut lagi. Ternyata doaku terkabul. Salah seorang suster tiba2 aja memegang tanganku. Of course aku langsung genggam erat. Aku anggap itu tangan Tuhan yang mau mendampingiku sewaktu aku sangat ketakutan. Aku sangat bahagia.

Setelah itu aku ga begitu takut lagi, walaupun aku denger kalo benang yang dipake untuk menutup lukaku ternyata ga tersedia. Yang ada cuma benang ukuran besar (dokter namain tuh benang sebagai benang kasur!). Akhirnya operasi yang berlangsung lumayan lama itu kelar juga. Aku iseng aja ngetes dalam ingatan, sapa nama lengkapku, nama ortu, nama adik, alamat rumah, de el el. Hehehehe...sapa tau ada yang ilang, aku kan bisa langsung tau....hihihi...

Syukurlah sampe sekarang aku sehat2 aja, ga ada kelainan apa pun. Ya, at least aku semakin dikuatkan kalo Tuhan ada bersama kita pas kita sedang menghadapi suatu hal yang sangat tidak mengenakkan.

Lari Pagi

Wah ... kayaknya hal satu ini sulit banget deh buat aku. Yah ... dengan alasan ga ada waktu, aku jadi ga pernah gerakin tubuhku yang dah mulai kendor en ndut ini. Hari Minggu? Dengan alasan ke gereja, aku selalu bisa bolos juga ... hehe...

Tapi kayaknya aku harus mulai olahraga lagi ni. Paling ga ngeluarin keringet dikit. Kalo dulu bisa lari tiap minggu hampir selama satu bulan buat nurunin berat badan, kali ini kayaknya aku juga harus bisa deh. Ya, kalian bisa nebak ya kalo semua itu ada hubungannya ama disiplin.

Nah, ini nih masalahnya. Untuk disiplin tuh susah banget. Apalagi disiplin itu ga enak buat kita, saat ini. Tapi tanpa disiplin kita ga bakalan jadi apa-apa, tul ga? Ga bakal ada dokter (kalo mereka ga disiplin, ga ada yang bisa lulus dari sekolah kedokteran dunx), ga ada tentara (apalagi ini...:p), ga ada cewek langsing (hehe...perbandingannya jeglek banget..).

Olahraga yux! Aku pengin mulai lari nih...(sabar..jeng). Tapi aku bukannya kampanye olahraga lho ini..bukan..aku ga lagi kampanye, lagian juga belum ada pemilu ini. Aku cuma mau nyampein kalo olahraga itu banyak gunanya. Apalagi kalo kita dah mulai tua. Suer..beneran ni. Aku pengin besok pas jadi nenek, aku ga sakit-sakitan (wah .. dah mikirin jadi nenek nih..padahal jadi ibu aja belon..hihi).

MotoGP!!!

MotoGP musim ini dah mulai lagi. GP mania pasti ga mau ketinggalan dunx! Adikku salah satu GP mania yang bener2 maniac! Untuk balapan perdana musim ini ada liputan kualifikasinya yang ditayangin Trans7. Tau jam berapa ditayangin? Jam 1 pagi! Dan, adikku dengan semangat mantengin TV di pagi2 buta hanya untuk nonton kualifikasinya! GP kali ini bener2 bikin GP mania jadi gila deh.

Balapan kali ini diadakan di Qatar. Trans7 nayangin jam 5 sore. Seperti biasalah, itu baru kelas 250cc and 125cc. Untuk kelas 800cc masih agak malam. Jagoan adikku (ya jelas aja Rossi...emang siapa lagi?) ada di urutan pertama garis start. Dia masih setia pake Yamaha, tapi kali ini sponsornya Fiat (jadi inget mobil bututnya Aat...hehe...butut tapi terkenal lho...soalnya pernah jadi cover buku...haha). Kayaknya di detik2 awal Rossi bakal numero uno. Sayangnya, Casey Stoner yang make Ducati langsung tancep gas di lintasan lurus.

Pertarungan seru antara Stoner, Rossi, dan Pedrosa lumayan menghebohkan seisi rumah nih. Bapak, ibu, Meli, aku, Putra pada sorak2 (nonton GP ato PSIM si sebenernya?). Tapi sampai tinggal 3 laps ternyata Rossi ga sukses banting si Stoner. Akhirnya, dengan mulus Stoner menjadi juara. Rossi cuma finish di posisi kedua.

Eh ya, masih inget "juara dunia" kita? Itu lho...Nicky "pretty boy" Hayden. Ga keren banget deh pokoknya, masa juara dunia malah ga berkutik di Qatar. Sama sekali ga seruuuu!!!!! Udah gitu finish di posisi 8 lagi! Media juga ga mengekspos dia abis2an tuh. Kebanyakan malah kagum sama kehebatan Ducati yang dah mulai nongolin giginya...eh...maksudnya unjuk gigi. Bravo Ducati! Viva Rossi!Viva Italiano!Fiat Mafioso!Hehehe....:)

Thursday, March 15, 2007

The Sweety Me



Ini foto hasil jepretan temenku yang ndut+kadang bikin sebel...hehee...piss man!
Foto ini juga hasil jepretan yang "ga sengaja". Btw, tengkyu buat mitromoto atas upload fotoku, jadi aku ga susah2 lagi upload fotoku...hehe....Silakan kalian nikmati ya...Bagi para pencari bakat, mungkin tertarik dengan foto ini, harap hubungi mita ato mitromoto...Ok? Kami tunggu...pokoknya harus hubungi..hahaha...

Wednesday, March 14, 2007

Aat Dodol!!!

Aku ga tau dosa apa kok aku bisa dapat temen kerja yang dodolnya minta ampun. Dah gitu katrok, jayus, gila, jail, gemesin, and kadang nyebelin. Aku heran..dulu pas hamil dia, ibunya ngidam apa ya? Namanya Aat, di tempat kerjaku dia kerja di bagian grafis (tukang gambarin cover-Red).
Apalagi Mario cerita kalo dulu di kampus Aat juga dah gila gitu. Masa manggung ama band kampusnya, Slendro Pelo, cuma pake hotpants, bawa tambourine lagi. Kebayang kan gimana gilanya tuh anak. Aku ga bisa jelasin dia kayak apa, mending kalian kenal aja langsung dan dijamin ngekek...kek...kek...
Aku inget dulu pas aku ama Aat ke Kedai Digital untuk bikin mug buat Mas Widi. Waktu itu lumayan lama kan nunggunya, nah tiba2 ada ibu2 nongol di depanku. Dia minta bantuan uang soalnya uang+tasnya ilang di terminal. Dia nunjukin surat dari kepolisian kalo dia bener2 butuh uang buat pulang ke Wonosari. Aku langsung manggil Aat yang lagi ngobrol ama mbak resepsionisnya (dia biasa godain kalo ada cewek bening). Trus akhirnya ibu2 itu juga crita ama Aat. Pas denger kalo ibu itu mau pulang ke Wonosari, Aat langsung ngerasa kasihan (maklum...satu kampung halaman ya, At :p). Tapi dari mukanya, dia kayaknya bingung. Aku cuma ketawa-ketiwi, soalnya aku tau kalo ibu itu cuma mengemis,tapi pake "gaya baru". Aat trus ngajakin ibu itu ngobrol (mungkin sambil mikir dia mau kasih uang ga ya?). Tau ga dilemanya apa? Dia pengin ngasih ibu itu uang, tapi dia ga punya uang, ya gimana lagi orang satu kampung walaupun ga kenal hehehe. Alhasil, dia ngasih uang 5ribu. Untung dia ga minjem uang ke aku. Hihihi....Abis ibu itu pergi, Aat tu kayaknya baru sadar kalo dia kena tipu. Hahaha...lucu banget tampangnya....tapi aneh, abis itu dia malah ngetawain kebodohannya (gila ya mas?)
Tapi walaupun gila, dia itu lancar rejeki dan jodoh (weh...malah bingung kalo lancar jodoh, At. Kamu mau pilih yang mana?Hehe... Eh iya, dia juga jadi presenter RBTV acara Santap trus ngemsi di mana2 pake nama komersilnya: AAT POANK). Enaknya lagi, kalo ada temen yang minta tolong, pasti dia mau bantu (oooohhhh.....). Apalagi kalo aku minta tolong ngabisin makanan, wah dia pasti nomer satu ngedaftar jadi relawan...hehehe... Pokoke viva Aat! Jangan kau hilangkan kegilaanmu, At! Tetep setia ama Tika ya....jangan pindah ke lain hati lho!!!! Hehehe....

I Feel Bored!

I'm in the middle of boredom!!!
Can anyone help me out of this?
Can anyone ease my boredom?
I'm crying out loudbut noone hears me
I'm alone
I'm lonely
I'm what I am
Show me the other side of this world
The other side that will make me alive
The wonderful park
The marvellous garden
The green grass
The cool breeze
The sparkling dew
The warm sunshine
Could you?
Could you set me free?
And give me the pretty sight
And comfort?

Seekor Garuda yang Gagal Kembali ke Sarangnya

Pagi yang menurutku sangat cerah dan menyenangkan tiba-tiba dirusak oleh suatu berita tragis. Seperti biasa, aku berangkat ke kantor sekitar jam setengah 8 pagi. Kebetulan aku diantar ayahku, sekalian ayahku mau menjenguk nenekku yang rumahnya di sekitar bandara Adi Sucipto. Waktu itu semuanya masih santai2 aja. Tiba-tiba pas bel masuk mulai merengek-rengek, salah satu temenku yang baru datang langsung heboh. "Garuda terbakar!" serunya. Aku belum ngeh dengan maksudnya.
Wah, enak donk, berarti siang ini kita makan burung bakar, gitu pikirku..hehe..Ternyata jauh deh ama urusan perut. Langsung temenku nyalain TV black and white ukuran mininya sambil nyari2 gelombang (maklum...TV ala kadarnya, jadi harus dicari dulu gelombangnya kaya radio gitu deh...). Aku baru sadar kalo yang dimaksud tuh pesawat Garuda! Aku belum ngeh juga tentang tempat kejadiannya. Pas gelombang dah OK, aku baru tau kalo pesawat itu terbakar di Adi Sucipto! Dengan gambar ga jelas dan suara yang serak2 kemrosak, aku dan beberapa temen coba ngikutin berita itu.
Pesawat itu sebenarnya sudah nyaris mendarat dengan selamat, tetapi ada sesuatu yang belum diketahui sampai sekarang, yang membuat api terpercik dari salah satu bagian pesawat. Terjadilah kobaran api yang besar, dan ga tanggung2, korbannya tuh orang2 penting Indonesia. Mereka akan menghadiri suatu acara di Jogja.
Mereka yang selamat waktu diwawancara bercerita kalo mereka ga nyangka kalo naik Garuda pun tetep bisa kecelakaan. Mereka pikir sampai saat itu pesawat Garuda-lah maskapai teraman tahun ini. Ternyata? Nah, baru nyadar kan kalo ga ada yang aman di dunia ini. Kita cuma manusia kecil yang ga bisa berbuat apa2 kalo Allah udah turun tangan. Ngeri ya? Saat ini kita ngerasa paling hebat, paling berkuasa, paling kaya, paling kuat, dan paling yang lain... Tapi kalo seandainya bencana datang, apakah hal yang kita banggakan atau bahkan kita sombongkan tadi bisa menyelamatkan kita? Perlu direnungkan lagi tuh!
Ada kejadian lucu yang berhubungan dengan peristiwa itu. Temenku terkena dampak ga langsung dari kecelakaan itu. Bukan...bukan karena dia ketimpuk serpihan pesawat...bukan kok. Ga separah itu. Temenku itu kan langganan Jakarta Post. Nah, biasanya sebelum jam makan siang, koran itu dah di tangannya. Tapi ini kok ampe hari berikutnya, tetep ga nongol juga tuh koran. Akhirnya temenku telepon bagian sirkulasi cabang Jogja. Dan, jawabannya...koran itu ikut kebakar. Hehehe...korannya jadi korban juga. Kok Jakarta Post ga muncul dalam daftar korban yang meninggal ya?

Everytime

Everytime I try to fly I fallWithout my wings I fell so smallI guess I need you, baby
Everytime I see you in my dreamsI see your face, it's haunting meI guess I need you, baby
Inget ga dari mana lirik itu? Yup...seratus untuk aku! Hehe...Itu dari lirik lagunya Britney Spears yang judulnya Everytime. Bikin mellow? Sedih? Feel romantic? Jadi kangen pacar? Jadi pengen punya pacar?
Aku juga ngerasa kayak gitu pas pertama tau lagu ini, apalagi iramanya sooooo...mellow...bisa2 bikin kita yang denger nangis....(ini pendapat girls only ato boys juga ngerasa gitu?). Aku cuma pengen bagiin lirik nan indah ini dengan kalian.

Mita's Back!

Aku pernah jadi tutor privat bahasa Inggris. Tapi dah hampir setahun aku ga ngajar lagi. Dulu aku ngajar sambil kuliah, yah itung2 cari pengalaman + uang saku sendiri. Paling ga aku ga nyusahin ortu lagi dengan biaya fotokopi, buku, bensin, de el el. Dari 2003 ampe awal 2006, aku keliling Jogja untuk ngajar di segala penjuru kota. Capek? Tentu aja. Masuk angin? Sering. Apalagi kalo pas kita dah nyampe rumah si anak, tapi ternyata anaknya pergi ato ga mau les...yah rugi di transport deh.
Ga apa2 lah, karena aku juga ga rugi2 amit. Aku kan bisa pulang trus tidur...hehehe...libur kerja nih. Sebenernya tetep aja rugi sih...tapi kok malesnya lebih kuat ya? Nakal banget sih! Eh ya, selama ngajar, aku dapet keuntungan laen selain uang. Aku punya banyak kenalan, ya walaupun mereka masih anak2, mereka dah bisa diajak sharing lho! Aku kadang heran dengan semangat mereka yang menggebu-gebu minta les tambahan padahal jadwal mereka dah full! Sedangkan aku...hihi...yang notabene adalah guru mereka, malah males2an...perlu dijewer nih kayaknya...
Aku berhenti ngajar soalnya aku dah mulai kerja kantor yang mengharuskan aku masuk jam 8 pulang jam 4 sore. Itu dah bikin aku capek. Ada beberapa anak yang minta les tapi aku tolak...bukannya jadi congkak lho...katanya guru mereka yang baru ga enak, trus minta aku lagi yang ngajar deh. Tapi ga tau kenapa, kemarin aku disms murid terlama dan pertamaku. Dia minta les sama aku lagi. Awalnya sih aku tolak, tapi dia tetep ngasih alasan yang bikin aku ga berkutik. Akhirnya, aku terima...cieee...kaya proses ditembak cowok ya? Tapi itu juga masih dengan syarat, mulai bulan depan setelah Paskah. Gila apa kalo mulai minggu ini! Bisa ga pernah pulang rumah dunx! Gitu deh jadinya, aku jadi tutor lagi, tapi ini spesial lho! Ada yang berminat? Hehehe....:)

Tuesday, March 06, 2007

Oh Gosh!

Dua hari lalu aku dapet e-mail dari salah seorang pelamar penerjemah yang hasil terjemahannya aku tolak. Dia mempertanyakan hasil terjemahannya yang menurutnya ga jelek2 amit. Dia dah baca hasil terjemahannya yang dah kurombak di glorianet.

Kadep-ku nanyain itu, dan ternyata tiga hasil terjemahan yang kutolak dulu itu sebenernya hasil terjemahan tiga orang! Waduh! Aku kirain itu hasil karya satu orang. Tapi sebenernya terjemahan mereka emang ga ok-ok banget si. Akhirnya, aku harus cari kekurangan dia yang bisa aku temuin (maklum...kertas koreksi kemarin ternyata ikut aku buang pas bersih2 kantor).

Untung aja kadep-ku masih kasih aku kesempatan untuk koreksi terjemahan. Aku dapet satu lagi, tapi lumayan bagus kok hasilnya. Kali ini aku bakalan ati2 deh kalo dapet tugas kayak gini. Fiiuuhhh....!

Monday, March 05, 2007

Awas Horror Melanda!

Wah sekarang film Indonesia semakin banyak jenisnya ya. Apalagi yang berjenis horor. Ada Jelangkung, Tusuk Jelangkung, Pocong 1 dan 2, Rumah PI, Hantu Jeruk Purut, dan sekarang yang terbaru Terowongan Casablanca. Tapi ga tau kenapa, semakin aku liat film yang terbaru kayaknya kok semakin seperti dipaksain ya? Apa ini hanya perasaanku aja?
Emang si, apa pun jenis film horor itu, pasti mampu membuat aku ga bisa tidur tenang (atut...hehe). Tapi, aku ga suka film horor yang kesannya vulgar. Maksudnya, hantu2nya keliatan jelas dan kadang nyerempet ke penampilan yang bikin mual. Darah berceceran di mana-mana, dan setting yang udah bisa diduga penonton...kuburan! Wah ga banget deh. Buatku, horor sejati itu justru yang hantunya ga keliatan, jadi bisa bikin imajinasi penonton semakin liar dan akhirnya film itu jadi super seram.
Tapi sebagus apa pun film horor itu, aku bakal mikir sejuta kali untuk nonton. Buat apa kita nyari kecemasan dan ketakutan..mending nonton film komedi..hehe...bisa bikin kita seneng, ketawa, dan dijamin bisa awet muda. Lho? Iya, selama nonton kan kita ketawa terus, jadi semakin banyak ketawa semakin muda...penginnya gitu sih...=p

Belajar dari David Copperfield

Dulu pas kuliah, aku pernah dapat tugas baca dan nonton film David Copperfield karya Charles Dickens. Ini ga nyeritain David Copperfield si pesulap itu lo. Ini cerita atau karya sastra klasik. Bukunya minta ampun tebel, sampai2 bisa untuk bantal. Harry Potter terbaru pun kalah tebel. Bisa banyangin kan tebelnya kayak apa. Itu aja dengan format kurang lebih seukuran Harry Potter.
Emang si aku ga baca buku setebel bantal itu, tapi cuma cari edisi simplified-nya. Yah...namanya juga mahasiswa, harus kreatif donk..hehe... Tapi untungnya sang dosen yang waktu itu terkenal sebagai dosen killer, memberikan kemudahan. Kami diputerin filmnya (bintang utamanya alias David Copperfield itu Daniel Radcliffe cilik si pemeran Harry Potter, tapi ini pas dia masih kuecil) dan jadilah acara nonbar alias nonton bareng di kampus. Layarnya ga selebar layar tancep ato yang lebih keren, bioskop, tapi at least kita seneng soalnya kuliah hari itu cuma diisi acara nonton...hehe...Sayangnya ga ada penjual popcorn di sekitar kampusku..=p
Cerita David Copperfield itu penuh dengan kesedihan, kepedihan, kerja keras, kekejaman dunia, de el el yang sepertinya ga enak dibahas. Waktu ngerjain tugas itu, kami ga hanya sekadar ngerjain tugas. Aku mendapatkan sesuatu dari situ. Aku menyadari bahwa aku ini sangat beruntung, walaupun aku ga memiliki segalanya. Tapi at least aku ga sesengsara David Copperfield yang sedari kecil dah ditinggal mati ibunya, trus ngalamin pahitnya hidup. Dia sedari kecil sudah mengalami kekerasan perilaku ayah angkat, pergi dari rumah dan kerja di pabrik sepatu, trus pas dapet istri ternyata istrinya ngidap penyakit mematikan dan akhirnya meninggal.
Wah, seandainya aku jadi David, mungkin aku ga akan ada di sini dan nulis blog. Mungkin aku lagi mainan ayunan, lari2an, ketawa-ketiwi....di RSJ! Aku belajar bahwa hidup itu sebenarnya ga seindah yang selama ini aku rasakan. Aku sadar kalo ortuku sudah membanting tulang supaya aku tidak merasakan kekurangan (aku bukan dari keluarga kaya lo!). Mereka juga berusaha supaya aku ga miskin kasih. Jauh banget ama kehidupan David kan? Betul kan kalo hidup itu sangat berat? Tapi apakah kita harus merasa terbebani dengan kehidupan itu sendiri? Jangan sampai dunx! Syukurilah apa yang telah kita punyai, dan hadapi serta jalani kehidupan dengan sukacita karena seberat apa pun kehidupan itu, tetaplah ia pemberian Tuhan. Belajarlah dari David Copperfield yang tetap memiliki sukacita walaupun kehidupannya ga seindah yang kita miliki.

Persiapan Paskah


Paskah dah deket. Otomatis gereja dah mulai sibuk. Ada yang ngurusi misa yang bakal diadakan selama satu minggu, ada yang nyiapin paduan suara, ada yang latihan macem-macem untuk memeriahkan pesta kebangkitan Tuhan Yesus itu.
Aku kebagian memimpin paduan suara lingkungan yang nantinya akan dipake pas Minggu Palem, menyiapkan susunan liturgis paskah anak, dan membantu sebagai guru Sekolah Minggu. Yah, lebih cocoknya cuma ikut2an jadi guru sih...hehe... Dulu waktu aku masih kecil, aku juga sudah mulai disibukkan oleh berbagai latihan menjelang Paskah. Aku dulu tergabung dalam Putra Altar, dan waktu dah agak gede (tambah tua dink...soalnya badanku juga ga tambah2 gede tuh sampe sekarang..hehe..) aku ikutan Mudika Paroki. Waktu kita ngerasa dirugikan, misalnya kok susunan liturgisnya ga jelas n ga pasti, kita pasti ngomel2.
Lah, sekarang aku malah jadi sie liturginya paskah anak. Ternyata untuk nyiapin semua itu ga gampang. Yah, mungkin kayaknya aku cuma ngurusi tiga hal untuk paskah (liturgi, paduan suara, Sekolah Minggu). Tapi itu semua dah lumayan menguras tenaga dan pikiran. Belum lagi tugas kantor yang bejibun. Sampai2 aku kadang bingung kudu ngapain dulu. Ternyata manajemen waktu itu superperlu pas kita ngadepin atau ngurusi berbagai hal kaya gini.
Jangan sampai deh aku kena karma dengan diprotes karena kerjaanku ga ada yang beres. Iiiihh...ga banget! Tapi untuk bisa nyelesaiin itu emang butuh pengorbanan. Ortu, keluarga, temen, pacar mungkin bagi yang dah punya... Pernah suatu kali aku diprotes pacar karena kebanyakan acara keluar rumah sampai2 aku susah banget ditemui. Trus, aku kasih pengertian ke dia, yah..moga2 aja dia bisa ngerti (soalnya sampai sekarang bentuk protesnya ga langsung...hihi..).

Help Me!

Kemarin pas aku mau browsing di kantor (kita internetnya barengan, jadi kalo mau pake harus antri!), aku nemu blog asyik yang dibuka temenku yang sebelumnya pake internet itu. Ga tau kenapa, aku jadi mikir, minder, merenung, pusing, ngantuk...eh kok jadi ngelantur..hehe... Aku pas baca blog itu jadi ngerasa aku tu ga punya bakat nulis sama sekali. Padahal blog itu bahas tips nulis! Wah tragis banget ya...Aku bukannya terpacu buat nulis, tapi malah jadi minder.
Makanya aku jadi ga pernah posting tulisan terbaruku di sini. Tapi, lama-lama aku nyadar juga, buat apa aku minder, trus malah berhenti nulis? Yang rugi nantinya juga aku kan? Di blog itu juga dibahas gimana cara kita nyari ide. Aku sebenarnya ga pernah kesulitan nyari ide buat nulis (mulai congkak ni...hehe), cuma aku ga tau ide itu udah terlalu umum atau belom. Aku juga minder dengan bahasa tulisan mereka yang kayaknya asyik banget.
Tapi sekali lagi aku juga yang rugi. Sekarang aku ga peduli apa nanti kata orang tentang blog-ku ini. Yang penting aku udah ngeluarin semua uneg2 yang ada di kepalaku (tapi bukan curhat ni). Yah, namanya orang belajar...ga mungkin kan aku bisa jadi J.K.Rowling dalam sehari...ga banget gitu loooh...ya walaupun kadang ideku lebih gila daripada dia...(gila beneran dink!).
Aku sekarang punya semangat lagi buat nulis...walaupun aku belum berani coba nulis cerpen atau novel (aku suka kehilangan ide dan jalan cerita di tengah jalan sih). Ya itu semua dapat terjadi walaupun aku dah buat plot atau kerangka cerita. Aku punya penyakit bikin plot baru pas proses bikin cerita yang justru bikin aku mumet sendiri....(help me!).
Buat temen2 yang baca, tolong jangan caci-maki tulisanku yach! Awas lo...hehe..becanda...Aku seneng kok dapat masukan dari pembaca. Karena aku nulis juga supaya dibaca orang kan,so help me and raise me up...thank you!

Busy Sleepy Windy Day

Hari-hari ini udah mulai musim ujan beneran nih. Tiap hari ga pernah luput dari guyuran ujan yang bikin orang-orang menyiapkan plan B untuk semua rencananya. Kata bapak-bapak dan ibu-ibu di BMG sih ujan masih tetap mengguyur Jogja dan sekitarnya ampe bulan Maret. Ya kalo cuma ujan aja sih ga apa-apa, tapi kalo ada bencana puting beliung dan banjir kaya kemaren gemana dunx?

Dan, gara-gara ujan juga, aku kehabisan sepatu. Eits..jangan berpikir karena ujan, dingin, terus ngerasa laper lantas aku makan sepatu lo...Bukaaaaannn... Aku tiap hari harus ganti sepatu karena basah kena ujan. Nah, berhubung ga pernah dapat pancaran sang surya, sebagian sepatuku ada yang jadi terasi atau krupuk rambak nih...Hehehe...

Ujan ternyata juga ganggu produktivitasku nih..wah istilahnya buerat buanget deh.... Lah, kalo misalnya pas ngantor, apalagi setelah jam makan siang, biasanya kan udah capek tuh, bawaannya pasti bosen, ngantuk de el el. Tiba-tiba langit menghitam, trus byur..ujan dueres buanget. Hawa jadi dingin kan, ruanganku yang AC-nya ga dingin aja jadi super dingin (kata cleaning service di sini, AC di ruanganku itu bukan Air Conditioner, tapi AC-soris...kereatif banget ya?). Nah, kalo dah gitu pasti deh jadi pengen narik selimut, terus bobok (lho selimut dari mana, Jeng? Ini kan di kantor!). Ya bayangin aja kalo di situ ada selimut...(untuk bossku yang kebetulan baca ini, aku tekankan bahwa ini hanya khayalan belaka, jika ada kesamaan ide..ya harap maklum...hehehe...)

Sunday, February 18, 2007

Twister!

Langit menghitam
Udara mulai lembap
Angin menderu semakin kencang
Langit dan bumi pun menyatu
Orang-orang berhamburan keluar
Rumah-rumah roboh
Pohon-pohon tumbang
Suasana mencekam
Jerit dan isak tangis membahana
Jari Tuhan masih nyata terlihat
Sampai kapan Tuhan?
Sampai kapan kami harus diliputi ketakutan?
Sampai kapan Engkau menunjukkan murka-Mu?
Apakah sampai kami semua mengakui dosa dan bertobat?
Apakah sampi kami semua binasa?
Tunjukkan kasih-Mu kepada kami
Izinkan kami bertobat dalam kasih-Mu yang mulia.


Untuk korban angin puting beliung
Daerah Gayam, Jl Prof. Dr. Sutomo, Jl Tunjung, dan sekitarnya.
19 Februari 2007

Saturday, February 17, 2007

Busy Sunday

Libur! Akhirnya hari yang kutunggu datang juga. Ya, aku selalu memiliki banyak rencana di hari Minggu. Lho? Ya, kebanyakan orang justru berusaha tidak membuat rencana di hari Minggu kan? Silakan kalau mau menilaiku aneh bin ajaib. Tapi, aku udah terbiasa selalu ada "kerjaan" di hari libur itu. Mulai dari pergi ke gereja, ikut kegiatan kepemudaan di gereja, ampe main bareng temen-temen, atau sekadar ngenet. Tau gak? Kalau hari Minggu aku gak ada rencana kegiatan, pasti kerjaanku cuma bobo manis di rumah. Akibatnya adalah ... aku males ngapa-ngapain. Padahal hari Minggu tuh cucian pasti menumpuk, sayuran menunggu dengan sabarnya untuk dimasak, kamar protes minta diberesin. Kalau pas ada acara, semua kerjaan itu malah bisa terlaksana dengan baik, aman, nyaman, tenteram, damai, dan sejahtera...hehehe...

Hari Minggu ini dari pagi aku udah mulai siap-siap membantu ibu di dapur (anak teladan nich!). Tapi gak lama kemudian aku cabut (wah kok jadi anak durhaka ni?). Yah..gimana dunx? Aku harus menyiapkan segala sesuatu untuk tugas di gereja minggu depan. Aku sering sih mengeluh kenapa harus aku semua sih yang nyiapin? Kayaknya semua orang gak mau bantu aku.

Tapi aku berkali-kali juga disadarkan kalau semua yang aku lakukan itu untuk Tuhan. Lalu, aku mulai berpikir, bener juga sih. Aku selama ini terlalu sibuk dengan sesuatu yang bersifat duniawi dan fisik. Tapi kalau aku melakukannya dengan tidak ikhlas, so what? Aku akhirnya cuma ngerasa sebel, capek, de el el. Seandainya dari dulu aku tau semua itu aku lakukan untuk Tuhan, pasti aku akan melakukannya dengan sukacita.

Mulai sekarang aku gak mau lagi menggerutu lagi kalau aku menjadi sibuk demi Tuhan. Aku tau dengan begitu aku juga dapat menjadi berkat untuk orang lain. Jangan sampai kita berpikiran negatif: Wah jangan-jangan aku cuma dimanfaatin nih. Yang lain pada santai-santai, aku sendiri yang kerja. Aduh moga-moga aku jauh dari itu deh. Jangan sampai Tuhan juga menggerutu gini, "Aduh aku udah bosen dengerin doa Mita! Kenapa sih gak gantian dia aja yang ngurusi seluruh dunia." Nah lo, kalau begitu gimana dunx? Tapi syukurlah, Tuhan tuh gak jahat gitu. Dia sangat sabar lho! Buktinya aku dan kalian semua masih bisa hidup enak di dunia, walaupun kita udah terlalu banyak nglakuin dosa yang ujung-ujungnya bikin Tuhan nangis!

Ayo, jangan sampai deh kita bikin Tuhan sedih. Alangkah baiknya kalau kita justru bikin Tuhan ketawa ngakak...kak...kak...kak...Uhf...cuapek deh!

Ok, Guys keep your faith alive yo!

Friday, February 16, 2007

Blog Baru Nih!

Akhirnya jadi juga blog baruku ini. Blog yang lama udah enggak bisa aku buka lagi...lupa passwordnya. Yah, aku emang pelupa nih. Padahal udah berbagai cara aku coba biar penyakit lupaku ini berkurang.
Tiap kali aku lupa, temen-temenku bukannya marah, mereka justru ngetawain aku. Mereka dah tau kelemahanku itu. Tapi untungnya itu tidak berlaku untuk semua hal. Buktinya aku masih inget namaku, rumahku, pacarku (hehe...), de el el. Jadi, ga perlu deh buat janji ketemuan ama psikiater.
Dah ah crita tentang lupa, entar aku malah beneran lupa mau cerita apa. Hari ini di tempat kerjaku ada kerja bakti besar-besaran (agak hiperbolis sih..tapi ga apa-apa ya...). Semua orang sibuk bersih-bersih. Ada yang mulai ngelap-ngelap meja masing-masing, ada yang buang-buang kertas yang udah jadi tabungan bertahun-tahun, ampe beres-beres perpust yang ga keruan. Asyik ni...kita jadi ga kerja..hehehe...nakal ya. Tau gak....aku sempat dimarahi salah satu cleaning service di sini, soalnya aku ga bersih ngelap mejaku. Ya...aku cuma ketawa-ketiwi aja. Soalnya tau gak kenapa? Saking gemesnya liat aku yang kerjanya gak beres, bapak itu akhirnya ikutan ngelap mejaku juga. Alhasil mejaku kuinclong...sampai-sampai aku bisa ngaca di situ.

Abis itu aku angkut-angkut barang yang udah gak kepakai. Nyapu sih bagi-bagi tugas. Dan.....tadaaa....kantor akhirnya bersih juga. Semua rapi. Pas pak direktur lewat...dia sempat memuji kerjaan kita (memuji ato ngejek ya?), katanya, "Nah kalo rapi gini kan enak buat kerja. Ternyata kalian bisa rapi juga." Uiiihhh....temen-temen plus aku tentunya cuma bisa tersipu-sipu malu. Tapi kita gak malu-maluin kok, santai aja...

Sekarang yang masih kerasa cuma rasa cuapek. Mau nglanjutin kerja rasanya males. Tapi mau gak mau harus tetep kerja nih. Ya udah...eventually kita lanjutin kerja di depan komputer sampai entar jam 1 siang (kalo sabtu kan setengah hari masuk kerja). Capeeekkk....ngantuuuukkkk...!!!!